Cerpenkisah nyata broken home keji di saat aku termenung di ujung ruang. Lumayan lah buat kalian yang nyari contoh ataupun yang nyari inspirasi buat membuat cerpen. Source: www.openbar.jp. Cerpen broken home (no!) broken home kata orang anak yang akan menjadi korban. Kata orang pula anak itu akan menjadi nakal. Source: belajarbahasa.github.io
Yukbelajar 8+ cerpen panjang tentang broken home Adapun metode pengumpulan data yang. Pengertian broken home juga dapat dilihat dari dua aspek yaitu broken home karena struktur keluarga tidak utuh dikarenakan perceraian atau salah satu orangtua meninggal dunia. Bu Nila hanya bisa pasrah atas kelakuan suaminya itu ia pun pergi ke kamar untuk tidur.
Cerpententang seorang anak broken home rabu 13 maret 2013 ini cerita bukan derita. Aku tak pernah mengeluh terlahir dalam keluarga broken home. Secara tidak langsung pun, orang tua tidak menyadari bahwa, tindakan yang mereka lakukan bisa mengundang stigma negatif yang berkembang di masyarakat tentang anak broken home. Menjadi anak dalam
PerjuanganSeorang Ibu. Cerpen Karangan: Febryani Charizma Landa. Kategori: Cerpen Keluarga. Lolos moderasi pada: 30 October 2015. Siang dengan panasnya terik matahari tak mampu mencegah Ibu tua itu untuk tetap bekerja. Dia terus bekerja tanpa menghiraukan panas teriknya matahari siang demi mendapatkan nafkah.
BROKENHOME Karya:Angga Gemilang Di saat aku termenung di ujung ruang. Berselimutkan sayatan dingin angin malam ini. Paras yang seolah mencerminkan kebahagia-an, namun jiwa ini telah hancur berkeping-keping. Memang, dengan usiaku yang baru menginjak 10 tahun, tak seharusnya aku mengalami peristiwa yang teramat pahit. Namun inilah kehidupanku!
Vay Tiį»n Trįŗ£ Góp Theo ThĆ”ng Chį» Cįŗ§n Cmnd Hį» Trợ Nợ Xįŗ„u. Cerpen Karangan BasyasahKategori Cerpen Keluarga, Cerpen Sedih Lolos moderasi pada 24 March 2021 Broken home, judul kali ini adalah broken home. Siapa sih yang gak tau apa itu broken home, semua orang pasti tau, kebanyakan dari mereka mengira itu hanya masalah sepele, tapi bagi mereka yang merasakan, itu adalah pengalaman terburuk di kehidupan mereka. Aku, adalah bukti nyata kalau broken home sangat menyeramkan. Bayangkan saja, di masa aku kecil aku kehilangan sosok ibu, sosok yang sangat kuat bagi seorang anak kecil. Banyak yang mengira kalau aku baik-baik saja, ada juga yang mengira kalau aku tidak terpengaruh oleh adanya kerusakan rumah di kala aku kecil. Semua itu bohong, sewaktu kecil hampir setiap hari aku menangis, hampir setiap kali rasanya Hampa. Kosong. Sunyi. Sepi. Sedih. Apa yang mereka lihat itu hanya alter ego. Kepribadian yang lain dari diriku yang asli atau bisa dikatakan itu adalah sisi lain dari diriku. Terlalu lama kayaknya prolognya. Tanpa basa-basi lagi, namaku Toto, mungkin sekarang aku lebih baik daripada aku yang dulu. Sudah lama sekali aku tidak menangis, dan sudah lama juga aku tidak merasakan kasih sayang ibu. Ayah dan ibuku bercerai ketika umurku 4 tahun, masih sangat kecil, bahkan terlalu kecil bagi seorang anak yang harus ditinggalkan ibunya. Aku masih ingat semua kejadian awal, semua pertengkaran ayah dan ibuku. Semua kejadian di pengadilan, semuanya terekam baik di kepalaku, di otakku, memori itu seakan tidak bisa dihapus. Termasuk kata terakhir ibuku sebelum dia pergi meninggalkanku, Mulai sekarang jadi anak yang baik, jangan nyusahin ayah. Ibu pergi dulu.ā Dengan polosnya aku menjawab, Iya, ibu cepat pulangā. Jawaban yang terlalu lugu, aku masih umur 4 tahun dan aku hanya berharap bisa ketemu diaā lagi. Ketika itu aku masih berpikir mungkin ibuku pergi ke luar kota, lalu tiba-tiba pulang bawa mainan besar, tapi kenyataannya tidak. Itu tidak pernah terjadi. Entah bagaimana aku tahu kalau sebenarnya ibuku tidak pergi, melainkan dia bercerai dengan ayahku. Coba pikirkan apa yang aku bayangkan? Yang saat itu bayangkan adalah kosong. Aku bingung apa itu cerai?. Ada pertanyaan yang sampai saat ini menjadi misteri di kepalaku. Pernyataannya sederhana, Kenapa kalian cerai? Apa karena kehadiranku? Atau justru ada penyebab lain?ā. Ingin sekali aku bertanya kepada ayahku, tapi buat apa juga, biarlah itu jadi masa lalu. Yang lalu biarlah berlalu. Setelah perceraian itu, aku, ayahku, neneku, tanteku, dan kedua saudaraku pindah. Aku tumbuh sebagai anak yang tidak pernah merasakan sosok ibu. Bahkan ketika pendaftaran masuk ke sekolah dasar aku hanya ditemani tanteku. Tumbuh sebagai anak yang kurang perhatian, membuatku dipaksa menjadi dewasa. Ada yang bilang ketika kita bertambah umur, maka kita akan bertambah dewasa. Tapi itu tidak berlaku untukku, menurutku keadaanlah yang membuat kita bertambah dewasa, umur hanya sebuah angka. Ketika aku kelas 2 sd salah satu temanku berkata dia lagi kesal sama ibunya, dia bilang begini, Aku malas sama ibukuā. Lalu aku menjawab, Kenapa?ā. Dia menjawab, Kenapa aku masih ditunggu di depan pintu gerbang sekolah? Kan aku maluā Aku diam, bingung. Kenapa malu?ā jawabku polos. Malu ajaā jawab dia, singkat. Entah apa yang ada dipikiran dia, memang ada anak yang malu kalau masih ditunggu orangtuanya?. Tumbuh sebagai anak yang kurang kasih sayang. Ketika kecil aku melihat cinta dan jenisnya seperti seram, ketika remaja aku takut itu masih kugenggam nyaman, dan semua itu aku dapat dari kecil. Ketika kelas 3 sd, ayahku menikah lagi. Aku bahagia, entah apa yang membuat aku bahagia. Aku tumbuh di lingkungan yang berbeda, kehidupanku bisa dibilang nomaden. Sewaktu kecil aku tinggal bersama kedua orangtuaku, tak lama dari itu kami berpisah aku ikut ayahku, dan ibuku pergi. Setelah itu juga aku dikasih sebuah kehidupan baru yaitu sekolah. Kelas 4 sd aku berpindah sekolah, yang mana itu memaksa otakku, tubuhku, kedewasaanku. Aku bilang dari awal, bahwa lingkunganlah yang membuat kita dewasa, umur hanyalah angka. Di sekolah yang baru aku dipaksa adaptasi, aku dipaksa menyesuaikan dengan keadaan yang baru. Teman pertamaku di sd yang baru pernah bercerita tentang ibunya, dia bilang, Kamu pernah gak dimarahi?.ā Maksutnya?ā tanyaku. Iya gitu, kayak misal kita berbuat nakal terus dimarahi, pernah gak?ā jawab dia. Engga deh, gak pernahā jawabku, singkat. Memang aku tidak pernah berbuat nakal kalau di depan ayahku, tapi mungkin pernah sih kalau tidak ada ayahku. Ayahku mendidik aku cukup keras, jadi aku selalu takut ayahku. Ada yang pernah bilang juga sama aku, dia bilang gini, Kamu pernah gak tidur bareng orangtua?.ā Aku jawab jujur, Pernah, tapi itu duluā Dia menjawab, Enak ya, coba aja aku jadi kamuā Yakin mau jadi kayak aku?ā tanyaku. Iyalah, enak jadi kamu,ā jawab dia. Coba bayangin aku, aku nih, yang udah besar masih aja tidur sekamar bareng ayah-ibuku.ā Bersyukur aja kali, lah coba, kamu masih mending, aku?ā sahutku. Udah lama gak tidur bareng, kedua orangtuaku cerai sedari aku kecilā Yang bener?ā tanya dia, kaget. Iyaalah, masa aku bohongā kataku. Lanjut ke masa smp, dimana lagi-lagi aku harus bertemu orang baru, bagiku pengalaman ini tidak cukup asing. Aku selalu ngelakuin ini dari kecil. Ketika kelas 3 smp, salah temanku bertanya, Gimana sih rasanya broken home?ā Aku menjawab, Ya gitu, enak sih kalau dipikirā Temanku bingung, aku juga bingung. Kok enak? Apanya yang enak?ā Gatau, asal keluar di kepala ajaā jawabku. Tapi jujur, broken home membuatku semakin dewasa, aku jadi tau kalau tidak semua cinta itu baik, tapi sebagian dari cinta itu seramā sambungku. Dari kecil aku dibentuk oleh rasa takut, hanya ada satu pertanyaan yang selalu aku ingat ketika aku lagi sendiri, Untuk apa aku dilahirkan, kalau pada akhirnya aku ditinggalkan.ā Tumbuh tanpa kasih sayang membuat aku menjadi pendiam, aku sering kehilangan emosi. Aku lebih senang ketika melihat kejadian brutal, apa aku tumbuh menjadi psikopat?. Tidak, aku bukan psikopat, tapi aku hanya orang yang kehilangan emosinya. Karena aku, kehilangan segalanya. Keluargaku meninggal 2 minggu yang lalu, para polisi mengatakan kalau mereka dibunuh oleh seseorang. Dan lebih kejamnya pembunuhan ini direncana, seakan pembunuh ini punya dendam terhadap keluargaku. Udah selesai ceritanya?ā kata temanku. Ada keheningan sesaat. Berikan ini kepada keluargaku, bilang ke mereka aku sudah bahagiaā kataku. Ini apa?ā tanya dia. Cuma secarik kertas yang isinya mungkin bisa membuat mereka tenangā kataku. Dia mengambil secarik kertas, lalu memasukkan ke katong yang ada di dadanya. Pasti aku sampaikanā katanya. Kamu sudah siap? Kalau sudah, ayo kita pergiā Aku selalu siap, aku tau konsekuensinya. Aku tau apa yang kuperbuatā kataku. Kami berdua jalan di sebuah lorong, gelap, pengap, tidak ada jendela sekalipun selama kami berdua berjalan. Kalau kalian tidak tau, temanku bekerja di kepolisian. 3 menit kami berjalan, dengan keadaan tanganku terikat borgol. Pada akhirnya kami sampai di depan khalayak orang, hakim, serta puluhan polisi. Aku berdiri di depan mereka semua, dengan tiang setinggi 4 meter di sebelahku. Suadara Toto, anda dinyatakan bersalah, atas pembunuhan berantai yang menyebabkan 13 orang meninggal. Dan tragisnya anda melakukan itu dalam waktu 3 bulan dan 13 orang itu juga termasuk keluarga anda. Maka sesuai hukum yang berlaku anda akan digantung. Apa anda siap menanggung itu semua?ā kata hakim. Saya selalu siapā jawabku, singkat. Apa ada kata terakhir?ā tanya hakim. Mana yang lebih buruk? Hidup sebagai monster atau mati sebagai orang baik?.ā Cerpen Karangan Basyasah Blog / Facebook Syahvier Cerpen Broken Home merupakan cerita pendek karangan Basyasah, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya. "Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!" Share ke Facebook Twitter WhatsApp " Baca Juga Cerpen Lainnya! " Dandelion Oleh Qoylila Azzahra Fitri Kau ingat? Hari saat pertama kita berdua bertemu. Iya, hari indah itu. Kamu mengajakku bermain bunga dandelion. Berlarian kesana kemari merasakan sejuknya angin. Sepasang kaki mungilmu berderap bergantian menyusuri Friend and Boyfriend Part 4 Oleh Putu Eni Oktaviani Teettā¦. teeet⦠Bel istirahat pun berbunyi. Pagi ini Hani tidak pergi ke apartemen Levin. Ia merasa canggung dengan sikap Levin kemarin. Hani melihat ke arah jam. Sudah jam sembilan. Aku Dan Ayah Oleh Siti Nurhasanah Langkah kakinya yang berirama dengan sepatu andalannya, menaiki anak tangga menuju lantai 2. Gaya khasnya yang cuek dengan jaket hitam, celana jeans, tas kecil, gelang hitam di tangan kanannya Keberanian Oleh Vicky Marvel Sejak SD, Vernandos dan Vyrle diajarkan untuk tidak manja kepada kedua orangtuanya. Sejak saat itu Vernandos dan Vyrle sudah beranjak dewasa, dan Vernandos serta Vyrle masih ingat apa yang Penyesalan Selalu Datang Terlambat Oleh Fitria Idham Namaku Maya, aku memiliki seorang Adik bernama Mita. Mita merupakan anak yang menjadi kebanggaan keluargaku, dia pintar, cantik, dan ramah. Tapi aku, aku hanyalah orang yang tak bisa sama āHai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?ā "Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan loh, bagaimana dengan kamu?"
cerpen panjang tentang broken home