Pendit S dalam cerita Mahabharata, Sunardi D.M dalam Arjuna Wiwaha, Zoetmulder Kalawan sastra Jawa kuno hingga jurnal-jurnal, skripsi, pencarian data di Sena Wangi, dan dari Perpustakaan ISI Solo.
Dikutip dari berbagai sumber, ada dua pendapat mengenai asal-usul aksara Jawa. Pendapat pertama menyebutkan aksara Jawa berasal dari gabungan aksara Abugida dan aksara Kawi yang digunakan antara abad ke 8 hingga ke 16. Sedang pendapat lain menyebutkan aksara Jawa diciptakan seorang pengembara bernama Aji Saka.
Permintaan Arjuna tersebut adalah agar Pandawa jaya dalam perang Baratayuda. Hal ini menimbulkan kritik keras dari Semar yang merupakan pamong Arjuna yang menganggap Arjuna kurang bijaksana. Menurut Semar, Arjuna seharusnya tidak egois dengan memikirkan diri sendiri dan tidak memikirkan keturunan Pandawa lainnya.
Banyak hal yang harus dipertimbangkan. Maka dalam menunggu keputusan Pandita Durna, Ekalaya dan Dewi Anggraeni dipersilakan untuk tinggal sementara di Sokalima. Itulah kesempatan yang paling diharapkan Aswatama. Karena dengan demikian ia dapat menjalin hubungan yang lebih akrab dengan Dewi Anggraeni. Bagi Aswatama kehadiran mereka berdua
Membawa peradaban ke Jawa. Beberapa ahli sepakat bahwa legenda Aji Saka memiliki hubungan dengan penggunaan Kalender Saka. Di Jawa, Aji Saka menyebarkan perhitungan tarikh yang dinamakan tahun Saka, dimulai sejak kedatangannya, yaitu tahun 1 Saka (78 Masehi).
Dịch Vụ Hỗ Trợ Vay Tiền Nhanh 1s.
cerita wayang arjuna dalam bahasa jawa