ciumankupu-kupu. Ciuman kupu-kupu adalah saat Anda mengibaskan bulu mata ke mata atau wajah orang lain. Ini akan terasa seperti mereka sedang dicium oleh sayap kupu-kupu dan, percayalah, itu akan membuat momen yang sangat lucu. ciuman tubuh. Yang satu ini cukup jelas. Pada dasarnya, Anda tidak diturunkan hanya untuk mencium bibir pasangan Anda. KumpulanCerita Pendek yang lucu banget bikin ngakak. Cerita Pendek Yang Lucu Tentang Pasutri Kupukupu yang lucu ♥ lagu anak dan balita indonesia terpopuler sepanjang masa lirik lagu. Ciptaan ibu soed (saridjah niung) i. Lagu ini diciptakan saridjah niung atau yang lebih dikenal dengan nama ibu sud. Not Angka Kupu Kupu Yang Lucu Lagu Anak Ciptaan Ibu Sud. Lagu ini merupakan ciptaan saridjah niung atau yang lebih akrab disapa ibu sud. Vay Tiền Nhanh Ggads. SUATU hari, adik sepupu saya yang sekarang menginjak kelas 6 SD bertanya ketika saya memutar lagu “Kupu-kupu yang Lucu” dilanjutkan “Aku Seorang Kapiten”.“Ngapain sih nyimpen lagu kayak gitu?” begitu pertanyaannya dengan nada tersenyum miris. Bagaimana tidak, lagu yang seharusnya dinyanyikan oleh anak-anak seusia dia mempertanyakan mengapa saya menyimpan lagu tersebut, seakan-akan tak pantas untuk disimpan bahkan saya berani bilang seperti itu? Terus terang ada perasaan waswas ketika anak-anak sudah mulai ikut menggandrungi musik kekinian seperti rock, reggea dan dasarnya semua musik itu bagus. Tidak salah mereka mengikuti perkembangan jaman. Tapi belum tiba waktunya. Di sini saya menegaskan perasaan waswas tersebut hadir karena sudah sekian tahun dia bersekolah tingkat dasar terakhir seingat saya waktu kelas 2 SD dia itu, mulailah dia gaul terhadap musik kekinian. Bahkan hari ini reggae dan dangdut kopplo sudah mulai menjamah pikiran mereka. Pagi siang malam yang dinyanyikan tak lagi layang-layang tapi dangdut kopplo berjudul saya akui perkembangan jaman khususnya media sosial sulit untuk dibatasi. Anak-anak mulai meminta telepon genggam. Bukan hanya sekedar untuk sms atau telpon semata, tapi sudah berkembang pada jejaring bisa dipungkiri media sosial sebagai media utama mempublikasikan karya anak bangsa termasuk musik. Banyak berkembang musik Indonesia tak terkecuali di Bali. Lagu Bali pun mulai dilirik masyarakat. Anak-anak pun ikut di lagi pada kalimat saya di atas, pada dasarnya semua musik baik namun sudah semestinya kita dari sekarang memperhatikan musik atau lagu yang khusus buat konkret tentu perlu dilakukan. Yang paling real, simple dan mudah dilakukan adalah mungkin seperti yang saya lakukan. Setiap ada waktu saya putarkan lagu anak-anak agar semua adik-adik dan keponakan saya mendengar. Dari mendengar mereka akan tertarik dan mulai ikut menyanyikan. Termasuk lagu-lagu nasional dan lagu-lagu sekolah saya yakin para guru sudah mengajarkan dan bahkan menyuruh siswanya utk menyanyikan lagu-lagu tersebut diatas. Namun kembali kepada siswa tersebut dan pergaulannnya di rumah. Di rumahlah yang sebenarnya harus berperan aktif membantu para guru agar anak-anak memiliki waktu yang efektif saat tak berada di lingkungan ini penting dilakukan karena masalah ini memang sangat penting. Banyak amanat yang bisa diambil. Kecerian lagu anak-anak akan berefek pada psikologis mereka. Kebersemangatan anak-anak yang harus dijaga salah satunya dengan lagu tersebut. Begitu pula lagu-lagu daerah dan lagu nasional tentunya diharapkan menumbuhkan rasa cinta mereka akan kebudayaan bangsa yang beragam dan cinta pada tanah lagu anak-anak, daerah dan nasional mampu tetap bersaing-di tengah semaraknya tembang dewasa dengan berbagai macam genre-untuk merebut hati rakyat khususnya anak-anak Indonesia yang seharusnya memang lagu tersebut berada di hati mereka. TTinggal di Bangli. Peraih hadiah Sastera Rancage tahun 2014. Bergiat di Komunitas Bangli Sastra Komala. Ia berpulang Jumat, 29 Januari 2021 di RSU BMC Bangli. Ia pergi saat beberapa impiannya belum terwujud untuk Sastra Bali Modern Diperbarui jam 2002 Kupu-kupu atau dalam bahasa latin disebut Lepidoptera merupakan salah satu hewan yang termasuk kedalam jenis serangga bersisik yang melambangkan keindahan, warna-warni dari sayapnya membuat kupu-kupu dijadikan sebagai ikon feminim bagi para wanita. Tak sedikit pula orang-orang yang menciptakan karya seni sastra dengan kupu-kupu sebagai temanya. Nah, berbicara tentang hal itu, di bawah ini sudah mengumpulkan beberapa puisi tentang kupu-kupu yang bisa menjadi inspirasimu. Penasaran? Yuk langsung scroll ke bawah. KUPU-KUPU Kupu-kupu itu telah jadi kau Sayapnya menjadi aku dalam senyap Menyaksikan dari tiada menjadi tiada Seperti datangmu menjadi pergimu Dentang jantung mengiringinya Tarian waktu yang berjinjit Perlahan wajahmu menjadi tipuan Jika percaya hanyalah cara mengingat Keraguan adalah cara melupakan Terbakar gambarmu menjadi abu Tertabur di danau keheningan Di mana aku adalah di mana -Karuna- Andai Aku Kupu-Kupu Andai aku kupu-kupu Kupakai sayap berwarna biru Yang paling indah cahayanya Lalu terbang dengan bahagia. Kan kuarungi semua taman Kunikmati bunga-bunga Kuhirup aroma wanginya Kuhisap air jernih darinya. Andai aku kupu-kupu Aku akan selalu menari Semua kehidupan kunikmati Bahagia selalu tanpa henti. Andai aku kupu-kupu Kuajak teman untuk bersama Mengarungi luas alam semesta Dengan sayap kecil yang tak pernah Kupu-Kupu Tak bosan ku memandangmu Memandang indah warna sayapmu Meliuk terbang seakan menyapaku Betapa indah hari karenamu Ingin ku sentuh indah parasmu Memberikan rasa ingin selalu bersamamu Kupu-kupu... Sungguh indah CintaanMu Semilir angin membawa indah parasmu Menyapa hariku yang sunyi Merendah menghampiri sekuntum bunga Tak jemu ku memandang indah sayapmu Serasa ingin mencurahkan isi hatiku Akan keluh ini, akan sesakku Padamu, kupu-kupu... Mungkin tak ada yang tahu Aku ingin berbagi rasa ini Mungkin dapat menghilangkan kesunyian hati -Unknown- Ketika Kupu Bukanlah Kupu-Kupu Rumput pun kembali bersemu hijau, ketika air tercurah membasahi jiwa-jiwa yang kering kerontang, segersang hatimu kawan.. Apa yang kau cari dalam diriku? Pelangi tak pernah pudar di matanya, untuk itulah kita harus tetap tegakkan wajah, karena matahari tak pernah memilih untuk menyapa. Apa yang kau cari dalam diriku? Kau dendangkan keputusasaan lewat bibir hitammu, menafikkan semua yg tlah kalian lalui, sepasang kupu2 yang mematahkan sayapnya! Apa yang kau cari dalam diriku? Matamu mengatakan semua, kawan. Namun aku tak punya sayap lain untukmu, karena aku lebih menyukai kau yang patah. -Farhana- Kupu-Kupu di Dalam Buku Teringat akan cerita di balik senja Terkurung terkenang dan terlupa Bahwa kita pernah di permainkan oleh sandiwara Bahwa kita adalah boneka kehidupan Bertanya aku Tentang rasa yang sudah hilang Tentang kenangan yang masih tertinggal Tentang kita yang sudah jadi cerita Juga tentang kupu kupu yang kau simpan di tengah buku Seperti cerita yang tersimpan di pinggir hati Sayap sayap kupu kupu itu Kering menjadi daun Menjadi genggaman angin ketika senja berlabuh Cerita kita sudah usai Kupu kupu itu hanya kenangan biru di atas hitam Hidup memang harus berjalan Meski kita terikat pada kenangan jingga. -Rayhandi- Yessika, Bunga dan Kupu-Kupu Jelang tutup buku, di halaman terakhir Kembali aku mengukir namamu Yessika Sebuah puisi cinta beraroma bunga. Dalam puisi yang kutulis itu wajahmu terhampar Di antara kelopak bunga dan kupu-kupu mengepakkan sayap-sayap harap ah, kaligrafi namamu menyumbulkan rindu yang rindang dan suaramu mengalunkan qasidah keagungan Jadilah kupu-kupu bagiku, Yessika Gerakkan jemari lentik itu menyentuh serbuk putik-sari Hingga kelak dari rahim waktu lahir anak-anak sajak yang tak lelah mengecup kelopak nama-nama harum bunga. -Dimas Arika Mihardja- Diam Sebentar Saja Kau terbang amat lincah Ke sana ke mari sangat indah Di atas bunga berwarna merah Kadang tinggi kadang rendah Terbangmu hendak ke mana Bolehkah diam sebentar saja Biar kunikmati indah sayapnya Tampak berkilau bercahaya. -Anna Noer Jannah- Baca Juga Nah, itulah beberapa puisi bertema kupu-kupu, puisi-puisi di atas dikumpulkan dari berbagai sumber dan sudah kami cantumkan nama pengarangnya di bagian bawah setiap puisi. Jika salah satu puisi di atas adalah karyamu, beritahu kami lewat kolom komentar atau di halaman kontak ya. Menurutmu puisi mana yang paling bagus? Join Channel Komunitas Telegram Kita Yuk Untuk Mendapatkan Update Terbaru Dari Disini Comment Policy Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui. Buka Komentar Tutup Komentar Cerita Dongeng Indonesia adalah Portal Edukasi yang memuat artikel tentang Cerita Dongeng Semut dan Kupu-Kupu, Dongeng Anak Indonesia, Cerita Rakyat dan Legenda Masyarakat Indonesia, Dongeng Nusantara, Cerita Binatang, Fabel, Hikayat, Dongeng Asal Usul, Kumpulan Kisah Nabi, Kumpulan Cerita Anak Indonesia, Cerita Lucu,Tips Belajar, Edukasi Anak Usia Dini, PAUD, dan Balita. Di sebuah hutan yang sangat lebat, tempat tinggal bermacam-macam binatang, mulai dari ulat, semut, gajah, harimau, dan sebagainya. Pada suatu hari datanglah angin topan yang sangat dahsyat. Badai topan itu datang seketika sehingga membuat panik seluruh hewan penghuni hutan itu. Semua hewan berlari ketakutan menghindari badai yang datang secara membabi buta. Keesokan harinya, badai telah berlalu dan kicauan burung sudah terdengar dengan merdu seperti biasanya, tak ada raut ketakutan di wajah para burung dan sebagian besar binatang. Namun, Seekor Kepompong sedang menangis dan bersedih akan apa yang telah terjadi, ia duduk di sebuah pohon yang sudah tumbang. "Hu..huu...betapa sedihnya kita, diterjang badai tapi tak ada tempat satupun yang aman untuk berlindung..huhu.." sedih sang Kepompong meratapi keadaan yang telah menimpanya. Dari balik gundukan tanah, muncul seekor semut yang dengan pongah berkata "Hai kepompong, lihatlah aku, aku terlindungi dari badai kemarin, tidak seperti kau yang ada diatas tanah dan tidah bisa berlindung, lihat tubuhmu, kau hanya menempel di pohon yang tumbang dan tidak bisa berlindung dari badai" kata sang Semut dengan sombongnya. Si Semut semakin sombong dan terus berkata demikian kepada semua hewan yang ada di hutan tersebut, sampai pada suatu hari si Semut yang sedang berjalan mencari makan, tak sengaja dia terjebak diatas lumpur hidup yang bisa menelan dan menariknya kedalam lumpur tersebut. "Tolong...tolong....aku terjebak di lumpur hidup..tolong", teriak si semut. Lalu terdengar suara dari atas, "Kayaknya kamu sedang dalam kesulitan ya, semut?" si Semut menengok ke atas mencari sumber suara tadi, ternyata suara tadi berasal dari seekor kupu-kupu indah yang sedang terbang melintas diatas lumpur hidup tadi. "Siapakah kau ini, baru pertama kali aku melihatmu?" tanya si Semut. "Aku adalah kepompong yang waktu itu kau hina" jawab si Kupu-kupu. Semut merasa malu sekali dan meminta bantuan si Kupu-kupu untuk menolong dia dari lumpur yang menghisapnya. "Tolong aku kupu-kupu, aku minta maaf waktu itu aku sangat sombong sekali bisa bertahan dari badai cuma hanya karena aku berlindung dibawah tanah". Si kupu-kupu akhirnya menolong si Semut dan semut pun selamat serta berjanji ia tidak akan mengulangi kesalahanya kepada siapapun. Pesan Moral Cerita Dongeng Semut dan Kupu-Kupu adalah, Hendaknya kita menyayangi dan menghormati semua makhluk ciptaan Tuhan. Hakikatnya, semua ciptaan Tuhan punya derajat yang sama di mata Tuhan, maka kita harus saling kasi mengasihi dan tidak boleh saling menghina. Cerita Dongeng Indonesia memuat dengan lengkap unsur-unsur dan kaidah baku dalam menyajikan cerita dan dongeng, meliputi unsur Intrinsik yaitu meliputi Tema, Amanat/Pesan Moral, Alur Cerita/Plot, Perwatakan/Penokohan, Latar/Setting, dan Sudut pandang. dan kadang disertai unsur Ekstrinsik Cerita. Kamu suka membaca dongeng? Sudah pernah membaca cerita dongeng bunga matahari yang baik hati dan kupu-kupu? Kalau belum, langsung saja baca ceritanya di artikel ini! Menghabiskan waktu luang bisa dengan berbagai cara, salah satunya adalah membaca dongeng. Salah satu cerita yang menarik dan layak untuk kamu baca adalah kisah Bunga Matahari dan sudah pernah membacanya? Secara singkat, dongeng ini mengisahkan tentang seekor ulat bernama Lili yang tak punya rumah. Tak ada satu pun pohon yang mau menjadi ia pun bertemu dengan bunga Matahari yang dengan ikhlas dan tulus mau menjadi tempat tinggal untuknya. Lantas, bagaimanakah kelanjutan kisahnya? Kalau penasaran, langsung saja baca cerita Bunga Matahari dan Kupu-Kupu beserta ulasan seputar unsur intrinsik, pesan moral, dan fakta menariknya di artikel ini! Alkisah, pada zaman dahulu kala, ada sebuah hutan yang sangat lebat. Sebab, tanahnya sangatlah subur sehingga banyak tumbuhan yang tumbuh dengan baik dan lebat. Saking lebatnya, hutan ini menghasilkan banyak sekali makanan dari pepohonan berbuah. Tak heran bila hewan-hewan tinggal dengan nyaman di hutan itu. Ada rusa, beruang, harimau, monyet, kelinci, dan lain-lain. Semua penghuni hutan menjalin hubungan yang harmonis. Mereka saling berbagi dan mengerti, sehingga tak ada perselisihan dan hutan pun senantiasa damai serta terbuka untuk pendatang baru. Hingga suatu hari, datanglah seekor ulat kecil bernama Lili ke hutan yang lebat itu. Kedatangannya menjadi buah perbincangan para penghuni hutan lainnya. Di hutan, ulat sangatlah dijauhi. Sebab, ulat dikenal dengan tabiatnya yang jelek, yakin kerap menghabiskan semua daun di pepohonan dalam waktu singkat. Karena itu, kedatangan Lili dianggap sebagai ancaman. Para penghuni hutan lainnya pun menyambutnya dengan tidak enak. Sebagai pendatang baru, ulat kecil ini berusaha membaur dan akrab dengan para penghuni. Sosok pertama yang ia temui adalah pohon apel. “Wahai sang pohon Apel, bolehkah aku tinggal di dahanmu yang rindang ini?” tanya Lili sopan. “Kamu tidak boleh tinggal di dahanku. Nanti daunku habis kau makan. Buahku juga akan membusuk karena kau makan. Sebaiknya, carilah pohon lain yang mau kau tinggali,” jawab pohon Apel ketus. “Aku berjanji hanya akan makan sedikit demi sedikit. Aku mohon, izinkan diriku tinggal di dahanmu,” ujar Lili. “Tetap saja, diriku tidak bisa menerimamu. Pergilah!” bentak pohon Apel. Baca juga Dongeng Cici dan Serigala dan Ulasan Lengkapnya, Kisah Seekor Kelinci Egois dan Teman-Temannya yang Baik Hati Kesulitan Mencari Tempat Tinggal Ia lalu pergi meninggalkan pohon Apel dengan wajah yang sedih dan kecewa. Dirinya tak berani membantang ucapan pohon itu. Lili terus berjalan untuk mencari pohon yang sudi menerimanya. Kemudian, Lili melihat sebuah pohon mangga yang daunya teramat lebat. Meski takut ditolak, ia perlahan-lahang mendekati pohon Mangga. “Wahai pohon Mangga, bolehkah aku singgah di dahanmu yang rindang?” tanya Lili. “Hmmm, tentu saja tidak boleh. Aku pernah mengizinkan seekor ular tinggal di dahanku. Lalu, ia menghabiskan seluruh daunku hingga aku tampak gersang,” jawab pohon Mangga. “Aku tidak seperti itu. Aku janji akan memakan daunmu sedikit demi sedikit,” pinta Lili. “Tidak boleh ya tidak boleh! Pergilah! Carilah pohon lain yang mau menerimamu,” ucap pohon Mangga. “Tolonglah aku. Aku mohon. Aku berjanji membalas kebaikanmu,” pinta Lili dengan wajah memelas. “Tidak! Pergilah!” bentak pohon Mangga. Dengan berat hati, Lili meninggalkan pohon Mangga. Wajahnya sangat sedih. Sudah dua pohon menolaknya. Sekarang, ia bingung mau harus ke mana lagi untuk mencari tempat tinggal. “Siapa bilang para penghuni di sini ramah dan baik hati? Buktinya, mereka menolakku dan menyambutku dengan tidak baik,” ucap Lili dalam hati sambil terus berjalan. Sampai di Padang Rumput Ia terus berjalan tanpa memedulikan sekitarnya. Dirinya teramat sedih meratapi nasibnya yang tak punya tempat tinggal. Tanpa disadari, Lili sudah berjalan cukup jauh hingga keluar dari area hutan itu. Tak berselang lama, ia lalu sampai di sebuah padang rumput yang luas. Di dalamnya terdapat banyak sekali tanaman berbunga. Pemandangan cantik dari bunga-bunga itu tak mampu membuat Lili tersenyum. Di padang rumput itu, tumbuhlah bunga Matahari yang menjulang tinggi. Sedari tadi, ia memandang Lili yang tampak sedih. Kemudian, ia menegur ulat itu. “Hai, Ulat kecil. Siapa namamu? Kenapa kau tampak sedih? Ada apa?” tanya bunga Matahari. Mendengar ucapan tersebut, Lili sempat terkejut. Dengan wajahnya yang masih memelas, ia pun menjawab, “Wahai bunga yang cantik, namaku Lili. Aku bersedih karena tidak punya tempat tinggal.” “Tadi, aku sempat mampir ke hutan yang lebat itu. Ketika aku meminta izin tinggal di beberapa pohon, mereka menolakku. Mereka bilang, ulat terlalu rakus,” ucap Lili. “Hmm, jadi begitu ceritanya. Tak usah bersedih lagi, Kawanku. Aku adalah ratu di taman bunga ini. Kamu bisa memilih mau tinggal di mana,” ucapnya dengan lembut. “Tapi, mereka pasti menolakku,” jawab Lili sedih. “Percayalah padaku, Kawan kecilku. Mereka akan menuruti semua perkataannku,” ucap bunga Matahari menghibur Lili. Lili hanya bisa terdiam. Ia takut bila mengalami penolakan lagi. Karena itu, ia hanya menundukkan kepalanya. Tinggal di Dahan Bunga Matahari “Hmm, tampaknya kamu sudah tak punya kepercayaan diri untuk memilih tempat tinggal, ya. Bagaimana kalau kau tinggal di dahanku saja? Kau bisa memakan daun-dunku,” ucap bunga Matahari sambil tersenyum. “Benarkah? Bolehkah aku tinggal bersamamu?” ucap Lili antusias. “Tentu saja benar. Kau boleh tinggal bersamaku, sampai kapan pun,” ucap bunga Matahari. “Tapi, apakah kau ikhlas?” tanya Lili khawatir. “Tentu saja. Para bunga di sini tidak pernah dihinggapi atau ditinggali oleh hewan apa pun. Sebab, kami tidak berbuah, jarang ada hewan yang mau tinggal. Jadi, kalau kamu mau tinggal denganku, aku akan merasa senang,” ucap bunga Matahari. “Aku juga tak mengapa bila kau ingin makan daun yang banyak. Apalah arti sebuah daun. Ketika daun kami mengering, rusak, atau habis dimakan, mereka akan tumbuh kembali. Teman lebih berharga dari apa pun. Kita sekarang teman, kan?” imbuh bunga itu dengan senyuman manis di wajahnya. Mendengar kalimat itu, wajah Lili sontak berubah menjadi cerah. Ia merasa bahagia mendengar ucapan bunga Matahari yang sangat hangat. “Terima kasih, Bunga Matahari. Aku sangat bahagia karena kini akhirnya aku punya tempat tinggal,” ucap Lili sambil meneteskan air mata karena terharu. Sejak saat itu, mereka selalu bersama. Sepanjang hari, mereka melaluinya dengan suka cinta, bercanda, saling bercerita, dan tertawa. Lili ternyata ulat yang sangat ceria dan lucu. Ia selalu punya cerita-cerita lucu untuk diceritakan pada bunga Matahari. Baca juga Legenda Rangkayo Hitam dan Ulasan Lengkapnya, Kisah Seorang Raja yang Memperjuangkan Kesejahteraan Kerajaan Jambi Berubah Menjadi Kupu-Kupu Pada suatu pagi yang cerah, tiba-tiba saja Lili berpamitan. “Wahai sahabatku, ini adalah hari terakhirku bisa bercanda denganmu,” ucap Lili. Ucapan itu sontak membuat bunga Matahari terkejut. “Engkau hendak pergi ke mana? Apakah kau hendak meninggalkanku?” tanyanya sedih dan ingin menangis. “Aku tidak akan meninggalkanmu, Sahabatku. Mana mungkin aku meninggalkan sahabat yang baik seperti dirimu. Emm, mulai malam ini, aku akan puasa panjang dan mengurung diri,” ucap Lili menjelaskan maksudnya. “Apa maksudmu? Puasa? Mengurung diri?” tanya bunga Matahari masih tidak mengeri. “Nanti kau akan paham, Sahabatku. Saat ini, pinjamkan aku sehelai daunmu untuk membuat rumah supaya aku bisa berpuasa dan tidur panjang,” ucap Lili. “Baiklah, Sahabatku! Apa pun yang terbaik untukmu. Pilihlah daunku mana saja yang engkau suka,” ucap bunga Matahari. Lalu, Lili mulai menjadi kepompong. Sepanjang hari, bunga Matahari mencoba melindung Lilu dari panasnya matahari dan guyuran air hujan. Setelah beberapa hari, daun yang menggulung itu terbuka. Lalu, muncullah makhlk cantik dengan sayap aneka warna. Bunga Matahari pun terkejut. “Siapa kamu? Di mana sahabatku, Lili?” tanyanya kaget. “Tenanglah, Sahabatku. Ini aku Lili. Aku kini telah menjadi kupu-kupu. Dan aku akan tetap menjadi sahabatmu,” ucap Lili. “Benarkah itu dirimu? Sekarang kau punya sayap tuk terbang. Apakah kau akan terbang meninggalkanku?” tanya bunga Matahari cemas. “Tentu saja tidak. Aku akan terbang di sekelilingmu. Aku tak akan pernah meninggalkanmu, Sahabat terbaikku,” ucap Lili. Meski awalnya terkejut, bunga Matahari merasa bahagia bisa bersama lagi dengan Lili. Rupanya, Lili punya kemampuan unik, yaitu bisa berubah menjadi kupu-kupu cantik. Sejak hari itu, Lili selalu terbang mengitari bunga Matahari dan bunga lainnya. “Kini saatnya aku untuk membalas kebaikanmu sahabatku,” ucap Lili. “Aku akan membantu penyerbukanmu dan bunga-bunga di taman ini. Sehingga, jumlah kalian akan semakin banyak,” imbuhnya. Sesuai perkataanya, Lili setiap hari membantu penyerbukan bunga-bunga. Padang rumput itu pun semakin indah dan lebat berkat Lili. Unsur Intrinsik Setelah membaca cerita Bunga Matahari dan Kupu-Kupu di atas, kini saatnya mengulik unsur intrinsiknya. Mulai dari tema hingga pesan moral, berikut ulasan singkatnya; 1. Tema Tema atau inti cerita dari dongeng ini adalah tentang persahabatan antara bunga Matahari dengan ulat yang akan berubah menjadi kupu-kupu. Dongeng ini juga mengisahkan tentang seekor ulat yang kehadiranya tidak diterima oleh beberapa pepohonan di sebuah hutan lebat. 2. Tokoh dan Perwatakan Ada dua tokoh utama dalam cerita ini, yaitu Lili dan bunga Matahari. Bagaimana watak Lili si ulat dalam dongeng kisah bunga dan kup-kupu ini? Lili merupakan seekor ulat kecil yang malang. Para tanaman menganggapnya rakus sehingga tidak ada yang mau menjadi tempat tinggalnya. Penyelamat Lili adalah bunga Matahari. Ia digambarkan sebagai seorang ratu alias pemimpin sebuah padang bunga. Sifat bunga Matahari baik hati dan suka menolong. Bahkan, ia rela bila daunnya dimakan habis oleh si ulat kecil. Selain tokoh utama, dongeng ini juga memiliki tokoh pendukung yang turut mewarnai kisahnya. Mereka adalah pohon Apel dan pohon Mangga. Keduanya memiliki sifat dan karakter yang sama, yaitu jahat karena tidak mau menolong Lili. 3. Latar Cerita bunga Matahari dan Kupu-Kupu ini menggunakan dua latar tempat, yaitu di hutan belantara dan padang rumput yang berbunga. Untuk latar waktunya, cerita ini terjadi di pagi dan siang hari. 4. Alur Cerita Bunga Matahari dan Kupu-Kupu Alur cerita dari dongeng tentang persahabatan ini adalah maju. Cerita berawal dari seekor ulat bernama Lili yang memasuki hutan belantara untuk mencari tempat tinggal. Sayangnya, para penghuni hutan itu tak menyukai kedatangan Lili. Sebab, mereka beranggapan ulat itu sangatlah rakus dan kerap menghabiskan dedaunan sebuah pohon. Meski mendapat sambutan tidak enak, Lili tetap mencoba berbaur dengan para penghuni. Ia lalu mendatangi pohon Apel. Dengan sopan ia meminta izin untuk tinggal di dahannya. Namun, pohon Apel menolak begitu saja. Lalu, ia mendekati pohon Mangga dan minta izin untuk tinggal di dahannya. Tapi, sama dengan pohon Apel, pohon Mangga juga tak memberi izin. Dengan wajah yang sedih, ia lalu berjalan pelan-pelan tanpa arah dan tujuan. Tanpa disadarinya, ia telah keluar dari hutan belantara dan masuk ke padang rumput penuh bunga. Bunga Matahari yang merupakan ratu di padang rumput itu menyapa Lili dan memintanya tuk tinggal di dahannya. Dengan senang hati Lili menerima tawaran tersebut. Setelah sekian lama bersahabat, Lili izin untuk menjadi kepompong. Bunga yang baik itu senantiasa menjaga kepompong Lili dari panasnya matahari dan derasnya hujan. Setelah beberapa hari, Lili lalu berubah menjadi kupu-kupu yang sangat cantik. 5. Pesan Moral Apa saja pesan moral yang bisa kamu petik dari cerita bunga Matahari dan Kupu-Kupu ini? Tentu saja ada beberapa amanat. Salah satunya adalah sesama makhluk hidup harus saling tolong menolong. Jangan seperti pohon Apel dan pohon Mangga yang enggan menolong si Lili. Padahal, Lili hanyalah seekor ulat kecil yang makannya tak begitu banyak. Pesan berikutnya, jadilah sahabat yang baik seperti bunga Matahari. Ia terus melindungi sahabatnya dari panasnya matahari dan derasnya hujan saat menjadi kepompong. Pesan terakhir, jadilah orang setia seperti Lili. Bahkan, setelah berubah menjadi kupu-kupu dan bisa terbang ke mana pun ia mau, Lili tetap singgah di samping bunga Matahari. Ia tak akan semudah itu meninggalkan sahabatnya. Selain unsur instrinsik, cerita dongeng ini juga memiliki unsur ekstrinsik. Di antara unsur ekstrinsiknya adalah nilai ketuhanan, sosial, budaya, dan moral dari lingkungan di sekitar. Baca juga Cerita Rakyat Tambun Bungai dari Dayak, Kalimantan Tengah & Ulasan Menariknya, Kisah Kelahiran Pahlawan Pemberani Fakta Menarik Nah, sebelum mengakhiri artikel ini, ada baiknya kamu membaca dulu fakta-fakta menarik dari cerita Bunga Matahari dan Kupu-Kupu. Apa sajakah itu? Berikut ulasannya; 1. Ada Versi Lain Cerita persahabatan antara Bunga Matahari dan Kupu-Kupu ini memiliki versi lain yang tak kalah menarik. Versi lainnya mengisahkan tentang setangkai tanaman bunga matahari yang tumbuh di perkebunan jagung milik seorang petani. Saat bunganya belum mekar, petani itu mengira tanaman itu adalah hama yang akan mengganggu pertumbuhan tanaman jagungnya. Namun, petani itu tak sanggup mencabut tanaman yang ia anggap hama tersebut. Sebab, akarnya sangatlah kuat. Lalu, bunga Matahari yang masih kuncup itu menangis tersedu-sedu. Seekor kupu-kupu yang mendengarnya menangis pun menghampirinya. Bunga Matahari itu lalu bertanya pada Kupu-Kupu, kenapa orang-orang membencinya. Apa yang salah darinya. Dengan sabar dan bijak, Kupu-Kupu menjelaskan bahwa para petani itu beranggapan bila ia adalah tanaman hama. Karenanya, mereka ingin mencabutnya. Lalu, Kupu-Kupu juga berkata bahwa kelak saat bunga Matahari sudah mekar, para petani akan menyayanginya. Sepanjang hari, Kupu-Kupu menemani bunga Matahari. Mereka saling bercanda dan tertawa. Setelah beberapa hari, bunga Matahari mulai mekar sempurna. Kupu-Kupu pun berkata, “Lihatlah betapa cantiknya dirimu kini.” Setelah menyadari bahwa tanaman yang ia kira hama ternyata bunga Matahari, petani pemilik kebun itu pun membuat kebun khusus untuk menanam bunga. Bunga Matahari lalu tumbuh dengan baik dan semakin bertambah banyak karena Kupu-Kupu membantu penyerbukannya. Baca juga Cerita Rakyat Si Anak Emas Radin Jambat dari Lampung Beserta Ulasan Menariknya, Kisah Sang Pangeran yang Mencari Jodoh Bagikan Cerita Bunga Matahari dan Kupu-Kupu di Atas ke Teman-Temanmu Demikianlah artikel yang mengulik tentang cerita dongeng Bunga Matahari dan Kupu-Kupu beserta ulasan lengkapnya. Kalau suka dengan kisahnya, kamu bisa membagikannya pada teman-temanmu. Buat yang butuh cerita lainnya, langsung saja kepoin kanal Ruang Pena. Ada dongeng tentang Merpati dan Semut, Kelinci dan Kura-Kura, Bunga Melati yang Baik Hati, dan masih banyak lagi. Selamat membaca! PenulisRinta NarizaRinta Nariza, lulusan Universitas Kristen Satya Wacana jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, tapi kurang berbakat menjadi seorang guru. Baginya, menulis bukan sekadar hobi tapi upaya untuk melawan lupa. Penikmat film horor dan drama Asia, serta suka mengaitkan sifat orang dengan zodiaknya. EditorKhonita FitriSeorang penulis dan editor lulusan Universitas Diponegoro jurusan Bahasa Inggris. Passion terbesarnya adalah mempelajari berbagai bahasa asing. Selain bahasa, ambivert yang memiliki prinsip hidup "When there is a will, there's a way" untuk menikmati "hidangan" yang disuguhkan kehidupan ini juga menyukai musik instrumental, buku, genre thriller, dan misteri. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Pada zaman dahulu kala, ada negeri di kutub utara. Negeri tersebut dinamakan Negeri Kejujuran. Di sana sangatlah makmur. Banyak pepohonan rindang dengan buah-buahan segar yang tidak ada satu pun yang akan merasa kelaparan, meski ada satu makhluk yang begitu rakus."Emmm, lezaaat sekali buah ini! Enak ... enak ... enak," ucap si Ubu, ulat bulu yang gendut dan menggemaskan. "Ubu! Kau ini kerjaannya hanya makan tidur, makan tidur ... tolong bantu aku untuk membersihkan ranting-ranting ini," lirih Uket, ulat keket yang ramping. Si Ubu tidak memedulikan ucapan si Uket. Dia tetap asyik memakan buah-buahan sampai habis tak tersisa."Mengganggu kesenangan aku saja!" cibir Ubu yang tidak mau dinasihati oleh siapa pun.***Ketika si Ubu sedang asyik menikmati buah-buahan, dia melihat ada seekor kupu-kupu cantik hinggap di seberang pohon. Dia sangat takjub dengan kecantikannya, diam-diam dia menghampiri si kupu-kupu. Dengan tubuhnya yang gendut terlihat sangat lucu ketika dia sedang berjalan, geal, geol, bletak, bletuk ... geal, geol, bletak, bletuk. Butuh perjuangan si Ubu untuk menghampiri si kupu-kupu."Lelah sekali membawa tubuh ini. Benar juga kata si Uket, kerjaanku hanya makan, tidur, tidak pernah olahraga apalagi kerja," gumam si Ubu."Halo? Kenapa kamu berbicara sendiri? Lucu banget deh kamu," ujar kupu-kupu dengan senyum termanisnya dan sudah memperhatikan Ubu dari tadi. 1 2 3 4 Lihat Cerpen Selengkapnya

cerita kupu kupu yang lucu