kancilmelalui cerita pada gambar atau storytelling yang mana muatan pesan yang Mankiw Chapter 7 Ppt Jual VCD Dongeng - Si Kancil Dan Siput - Bukalapak Dongeng kancil dan siput | Dunia cerita dan Game ringkasan cerita dongeng si kancil dan siput - Brainly Dongeng Fabel Anak: Cerita Kancil dan Kura-Kura SD Kristen Adiraja Tema : 4 Fly Fishing CeritaDongeng Monyet dan Kura-Kura Fabel Terpopuler. Monyetpun membawa batang Pisang kerumahnya. Sesampainya di depan rumahnya, ia memanggil Kura-Kura sahabatnya. Ia pun menyuruh Kura-Kura untuk membagi batang Pisang tersebut menjadi dua. '' Kau mau yang mana? Bagian atas atau bawah?'' ujar Monyet. '' Terserah kau saja. Ceritatentang Dua Angsa Undan dan Seekor Kura-Kura. oleh G.L. Chandiramani. Dahulu kala, di suatu danau di kota Magdha, hidup seekor kura-kura. Dua ekor angsa undan juga hidup di dekat sana. Mereka bertiga adalah teman yang sangat akrab. Pada suatu hari, beberapa nelayan tiba di sana dan berkata, "Kita akan datang ke sini besok pagi dan FabelCerita Dongeng Kura Kura Yang Hilang Kesabaran Alkisah, di suatu danau kecil yang indah, hiduplah seekor kura-kura. Sudah bertahun-tahun kura-kura itu tinggal dengan nyaman di sana. Ia bisa mencari makanan dengan mudah di danau itu. Segala kebutuhannya bisa terpenuhi tanpa perlu bersusah-susah mencarinya ke tempat lain. 4 Di tepi hutan hiduplah seekor monyet dan seekor kura-kura. Pada suatu hari, monyet mengajak kura-kura menanam pohon pisang. 5) Monyet hanya melihat tingkah kura-kura sambil tiduran di rerumputan. 6) "Kura-kura, mari kita menanam pohon pisang," ajak monyet. Susunan yang tepat atas kutipan teks cerita fabel acak di atas adalah . Vay Tiền Trả Góp 24 Tháng. Cerita rakyat beserta gambarnya akan selalu kami posting untuk anak-anak Indonesia. Hal ini agar anak Indonesia mendapatkan manfaat dari semua kumpulan cerita rakyat beserta gambarnya yang ada di blog ini. Beberapa yang paling banyak dicari adalah cerita rakyat malin kundang dan juga kumpulan cerita rakyat indonesia. Suatu hari, Kura-kura pergi mencari makanan di hutan. Ia ingin memakan buah yang manis, dan buah-buah yang manis hanya ada di hutan. Tiba-tiba dari arah berlawanan, semua binatang berlari sangat cepat. Mereka tampak ketakutan. Kura-kura bingung. Ia pun mencegah Monyet, dan menanyakan apa yang terjadi. “Apa yang terjadi, Monyet? Mengapa semua binatang berlari sangat kencang?” tanya Kura-kura. “Ada pemburu, Kura-kura. Ayo, cepat lari! Nanti kau tertangkap!” kata Monyet, panik. Cerita rakyat beserta gambarnya Fabel Monyet Kura-Kura Kura-kura pun berbalik arah hendak pulang ke rumah. Namun… Hap!!! Olala, Kura-kura tertangkap oleh pemburu. Pemburu pun membawa Kura-kura pulang. Sesampainya di rumah, Kura-kura dimasukkan ke dalam kandang. Kakinya diikat, dan diberi banyak makanan. “Makanlah yang banyak, Kura-kura. Agar dagingmu banyak, dan keluargaku kenyang memakanmu,” pikir pemburu. Sebenarnya Kura-kura masih takut dan bingung. Namun karena ia sudah sangat lapar, ia pun memakan makanan itu, Tak lama setelah itu, Monyet datang menghampiri. “Hai, Kura-kura. Tampaknya makananmu sangat banyak,” ucap Monyet. “Memang benar, pemburu sangat menyayangiku. Kini, aku tak perlu repot-repot lagi mencari makanan ke hutan,” balas Kura-kura. “Wah, jika aku bisa menggantikan Kura kura, pasti aku tak akan kelaparan,” pikir Monyet. Monyet pun mencari akal. “Aha.” Monyet mempunyai ide yang cemerlang. “Apa kamu tidak rindu dengan rumahmu dan keluargamu. Pasti mereka sekarang sedang mencarimu.” Ucap Monyet. “Benar juga katamu. Monyet aku akan pulang ke rumah.” Kata Kura-Kura bersedih. “Tidak usah bersedih kura-kura. Aku bersedia mengantikanmu.” Ucap Monyet, berpura-pura baik. Padahal, ia hanya menginginkan makanan kura-kura. Ikatan kura-kura pun dilepas, lalu digantikan oleh monyet. Monyet merasa sangat senang, karena bisa mendapatkan makanan Kura-kura. Begitupun kura-kura karena ia bisa pulang ke rumah. Setelah kepergian kura-kura, monyet yang serakah itu menghabiskan makanannya. Namun, tiba-tiba pemburu datang. Monyet menjadi ketakutan. Pemburu bingung, karena kura-kura berganti menjadi monyet. Akan tetapi dia tidak perduli, asalkan dia makan daging malam ini. Sejak saat itu, monyet yang serakah tidak pernah terlihat lagi di hutan. Pesan moral dari adalah serakah hanya akan merugikanmu. Jadi jangan serakah kawan. Banyak sekali cerita rakyat yang singkat dan menarik yang ada di blog ini, salah satu yang paling populer adalah cerita rakyat sangkuriang serta cerita rakyat danau toba. Jangan lupa follow kami di Dongeng ini mengajarkan agar anak tak boleh iseng dengan sahabatnya dan harus saling menyayangi Untuk mengisi waktu luang bersama balita, Mama dapat mencoba untuk membacakan dongeng lho! Ketika Mama membacakan dongeng, secara tak langsung Mama sedang memperkenalkan budaya dan kebiasaan membaca pada anak sejak usianya masih terlalu kecil, mendengarkan dongeng yang dibacakan oleh Mama atau Papa, dapat melatih stimulusnya untuk gemar membaca. Selain itu, membacakan dongeng juga akan meningkatkan kemampuan imajinasi dan kosa kata banyak dongeng anak yang bisa dibacakan pada si Kecil, salah satunya dongeng fabel tentang persahabatan monyet dan kura-kura yang bisa membuat anak tertarik telah menyiapkan dongeng Monyet dan Kura-Kura, selengkapnya di bawah ini!1. Di sebuah hutan, hiduplah monyet dan kura-kura yang MedinasariPada suatu hari, terdapat hutan yang begitu indah. Pohon dan bunga tumbuh subur, udara yang sangat bersih, burung berkicau, dan semua hewan hidup dengan dalam hutan ini, juga hidup seekor monyet dan kura-kura. Tak ada yang menyangka kedua hewan yang sangat berbeda ini, bisa bersahabat sejak lama. Karena telah lama berteman, membuat monyet suka menjahili kura-kura."Hihihi seperti biasa, hari ini pun aku akan menjahili si kura-kura sama seperti kemarin, kemarin, dan kemarinnya lagi hihihi!" kata monyet sambil terkikik."Adudududuh sebentar! Tunggu aku!" kata monyet yang pura-pura terjatuh."Hei.... kenapa kamu monyet? Kamu jatuh lagi? Sungguh ceroboh sekali kamu ini?" kata kura-kura sambil menengok ke belakang."Aduh duh, maafkan aku! tapi kakiku sakit nih, sulit buat berjalan. Kamu pulang saja duluan, aku akan duduk di sini sebentar!" jawab monyet yang berbohong."Hmm apa boleh buat, naiklah ke punggungku dan akan kugendong kau. Jika kita tidak bergegas pulang, nanti keburu malam, perjalanan kita masih jauh!" kata kura-kura yang merasa iba."Bolehkah? Terima kasih! Maaf sebelumnya ya kura-kura karena aku terus-menerus merepotkanmu!" jawab monyet."Santai saja, kita kan sahabat. Sudah sepantasnya aku menolongmu." kata kura-kura."Kamu memang sungguh baik hati. Tempurungmu juga memang nyaman, aku suka sekali naik ke tempurungmu," kata monyet sambil naik ke tempurung si monyet yang selalu saja jahil dan memanfaatkan kebaikan hati kura-kura. Sampai hari ini pun dia terkikik geli sambil naik ke atas tempurung sahabatnya tersebut. 2. Monyet memberikan bibit pohon pisang pada kura-kura agar tidak lagi kesulitan untuk mencari MedinasariMonyet tidak sedikitpun merasa kasihan pada kura-kura yang kelelahan karena harus menggendongnya setiap keesokan harinya, si monyet memiliki rencana yang sangat bagus."Kura-kura! Lihatlah apa yang aku pegang ini!" kata monyet sambil menunjukkan bibit di tangannya."Apa itu? Batang pisang?" tanya kura-kura heran."Benar! Tapi ini bukan batang pisang biasa. Ini adalah bibit pohon pisang!" jawab monyet."Apa bedanya?" kura-kura semakin penasaran."Ah kamu ini! Dengarkan aku baik-baik ya, aku punya ide. Bagaimana kalau kita menanam pisang supaya kita tidak perlu capek-capek berjalan mencari makanan? Kalau kita menanam, kita tidak perlu lagi keliling hutan untuk mencari makan!" usul monyet."Berarti kita tidak perlu lagi berjalan jauh ya? Itu bagus sekali. Kamu juga sangat ceroboh setiap kali pergi mencari makan. Kamu selalu saja terjatuh dan aku harus menggendongmu" kata kura-kura."Hihihi kamu benar dan aku tidak akan merepotkanmu lagi. Ayolah aku punya dua bibit, satu milikku satu milikmu." kata monyet."Baiklah, terima kasih" ungkap Keduanya menggali tanah, namun memiliki cara yang berbeda saat menanam bibit buah MedinasariKeduanya pun menggali tanah dengan semangat untuk menanam bibit buah pisang tersebut. Namun, monyet dan kura-kura menunjukkan cara yang berbeda saat monyet, bekerja dengan sembarangan, sedangkan si kura-kura bekerja dengan hati-hati dan penuh perhatian."Gali, gali, tanam dan tutup, tutup tanah, tutup tanah, pendam semuanya, pendam bibitnya!" kata monyet dengan semangat."Hehehe kamu harus menanam bibitmu dengan benar ya. Lihatlah aku, gali lubang, masukkan bibitnya, dan tutup kembali dengan benar. Jangan sampai bibitmu rusak" kata kura-kura yang mengingatkan."Haduh kamu ini cuma mau kelihatan keren saja, asalkan tertimbun tanah semua bibit pasti tumbuh!" kata monyet yang sembrono."Hmmm... baiklah terserah kamu saja" kata kura-kura seharian bekerja keras, kedua bibit itu pun berhasil ditanam. Satu bibit tertanam dengan rapi dan satu lagi ditanam dengan Picks4. Kura-kura rajin menyirami pohon pisangnya, sedangkan monyet MedinasariPada keesokan harinya, si kura-kura terlihat rajin menyirami pohon pisangnya."Sungguh pagi yang indah! Minumlah yang banyak pohon pisang ku. Aku akan merawatmu dengan sungguh-sungguh!" kata kura-kura."Sedang apa kamu setiap hari repot sekali mengangkut air untuk menyiram bibit itu?" kata monyet yang bangun kesiangan."Bibit itu harus dirawat, supaya dia tumbuh subur. Kamu juga harus merawat bibit milikmu" ujar kura-kura."Nggak ah, malas sekali jika harus mengangkut air. Aku lebih suka tidur saja!" kata monyet sambil berjalan ke pohonnya untuk kembali disaat kura-kura bekerja keras merawat bibit pisangnya, monyet selalu beberapa hari kemudian, bibit pisang milik monyet pun layu dan Pohon pisang milik kura-kura tumbuh besar, sedangkan pohon pisang milik monyet tidak MedinasariMusim demi musim telah berganti, tiba saatnya pohon pisang yang dahulu ditanam, siap untuk pisang milik kura-kura berbuah lebat. Para penghuni hutan lainnya berkumpul untuk merayakan keberhasilan kura-kura dalam menanam pisang."Wah kura-kura pohon pisangmu besar sekali, bahkan warna pisangnya sungguh indah!" kata kelinci."Sepertinya enak sekali ya hehehe, kalian boleh ikut makan bersamaku" jawab kura-kura."Wah terima kasih kura-kura" kata kelinci."Kamu memang baik sekali" ucap itu pohon pisang milik monyet, sama sekali tidak tumbuh."Hah? Mengapa pisang milikku tidak tumbuh? Aku pasti salah memberikan bibit ke kura-kura! Bibitku pasti bibit yang jelek. Sungguh memalukan bisa-bisanya aku kalah dari kura-kura!" kata monyet yang Monyet merasa iri dengan pohon pisang milik kura-kura yang MedinasariMonyet pun akhirnya mengunjungi tempat kura-kura menanam pisangnya, ia pun merasa iri karena banyak penghuni hutan yang menghampiri pohon pisang milik kura-kura."Asyik sekali kura-kura dan teman-temannya, mereka pasti pesta pora hari ini!" kata monyet yang iri."Ah tapi siapa bilang aku tidak bisa makan pisang? Akulah monyet si banyak akal!"Akhirnya, setelah merencanakan sesuatu, monyet mengunjungi kura-kura."Hai kura-kura! Wah pohon pisangmu tumbuh dengan baik ya! Hihihi punya aku layu" kata monyet sambil terkikik."Itu karena aku rajin menyirami dan merawatnya," jawab kura-kura."Iya Iya, aku memang salah karena tidak mendengarkan nasehatmu. Tapi kura-kura, bagaimana caramu memetik buah pisang itu atau kamu bisa memanjat?" kata monyet dengan senyum licik."Itulah yang sedang kami bicarakan. Kami semua tidak bisa memanjat, sedangkan paruh burung yang terlalu kecil tidak bisa membuat pisangnya jatuh." kata kura-kura. "Benar, sayang sekali kamu tidak bisa memanjat" ujar Monyet berencana untuk membantu kura-kura untuk memetik pisang yang ada di MedinasariKarena para penghuni hutan merasa bingung, kelinci akhirnya memberikan saran untuk merobohkan pohon pisangnya. Namun, monyet langsung menghentikan ucapan kelinci."Jangan! Nanti pisangnya rusak jika kalian merobohkan pohonnya" kata monyet."Tapi kami tidak punya cara lain" jawab burung bersedih."Aku ada ide bagus! Kuharap kalian bisa menerima ide ini ya. Bagaimana kalau aku bantu memetik pisang-pisang itu untuk kalian? Aku ini jago memanjat, dan kalian tahu kan kalau monyet adalah raja memanjat? Bagaimana baguskan ideku, kura-kura?" kata monyet."Ide yang bagus! Tidak ada salahnya menerima kebaikan hati monyet" kata kelinci."Aku juga setuju, tentu saja! kata burung. "Terima kasih atas bantuanmu, nanti kami akan memberimu beberapa buah pisang sebagai ucapan terima kasih" kata kura-kura yang percaya pada monyet."Oke semua sudah setuju ya? Aku akan mulai memanjat. Kalian santai saja dulu di bawah!" kata monyet sambil menggapai pohon pisang milik Sesampainya di atas pohon, monyet justru memakan semua pisang milik MedinasariSi monyet pun mulai memanjat pohon pisang itu. Karena keterampilannya, dalam 12 lompatan saja dia sudah sampai di atas."Wah kelihatan enak ini" kata monyet sambil menjilat bibirnya tanda ia mulai lapar."Hei kawan aku coba cek satu pisang dulu ya! Dari warnanya sih kelihatan enak, tapi kita tidak tahu rasa sebenarnya" kata monyetSebelum melemparkan buah pisangnya, monyet pun memetik satu buah untuk dirinya sendiri."Wah ternyata tidak enak! Coba aku cari yang lain ya, kalian tunggu sebentar" kata monyet yang mulai membuka beberapa pisang."Pisangnya benar-benar tidak enak! Rasanya pahit! Tunggu sebentar aku akan cicipi yang lainnya!" kata dan para penghuni hutan lainnya yang melihat monyet akhirnya merasa kesal. Mereka menyadari bahwa monyet sudah menipu mereka."Tapi kamu sudah makan banyak sekali, masa semuanya tidak enak?" tanya burung."Kalian kan tidak memanjat, kalian harus percaya padaku!" kata Para penghuni hutan membantu kura-kura untuk merobohkan pohon MedinasariSemakin lama, kura-kura dan penghuni hutan mulai merasa jengkel dengan perbuatan monyet yang egois."Sepertinya monyet menipu kita, dia sudah menghabiskan hampir setengahnya dan selalu bilang tidak enak." kata kelinci."Iya si monyet memang selalu saja berbuat sesuka hati saja" kata burung yang setuju dengan kelinci. "Aku tidak bisa diam lagi. Ayo kita robohkan pohon pisang ini" kata dan burung kemudian memanggil beberapa kawanan hewan lainnya. Ada kancil, bebek, babi, rusa, dan masih banyak lagi yang datang. Mereka semua mendorong pohon pisang itu bersama-sama."satu, dua, tiga!!!" kata lama, pohon itu bergoyang dengan hebat."Eh apa yang kalian lakukan?" teriak monyet yang panik."Kami akan menjatuhkanmu! Ini balasan karena kamu telah menipu kami!" kata kura-kura."Tidak kura-kura, tolong aku! Aku kan sahabatmu! aaaaaaaa tolong aku!" kata monyet yang terjatuh."Kali ini kamu sungguh keterlaluan monyet, sahabat itu saling menolong bukannya memanfaatkan!" kata kura-kura."Sudah kura-kura, kita pergi saja dari sini, kita mencari makan di tempat lain!" kata kelinci."Aduh duh kepalaku pusing sekali," kata monyet sambil memegang kepalanya yang malang nasib si monyet, ia jatuh tertimpa pohon pisang dan tidak ada yang menolongnya. Semua pisang yang jatuh juga hancur, sehingga tak bisa lagi dimakan oleh itulah dongeng Monyet dan Kura-Kura. Selain menarik, ada pesan moral yang bisa Mama ajarkan pada si Kecil melalui dongeng dari dongeng Monyet dan Kura-Kura ini yaitu, anak harus menyayangi sahabatnya, tidak boleh berbuat curang dan jahil karena ini bisa membuat temannya sedih dan marah. Akibatnya persahabatan bisa rusak dan sahabat pergi jugaDongeng Nusantara Lutung Kasarung dan PurbasariCerita Fabel untuk Anak Bangau yang Serakah dan KepitingDongeng Anak Kancil dan Para Buaya, Ketahui Pelajaran dari Cerita Ini Cerita dongeng monyet dan kura-kura dalah salah satu fabel yang paling popular di Indonesia. Dongeng ini di ceritakan secara turun temurun. Hari ini kami ingin menceritakan kembali dongeng fabel ini intuk adik-adik semua. Semoga kalian suka. Suatu hari, hiduplah sekeor Kura-Kura dan Monyet yang hidup bertetangga dalam sebuah pohon besar. Kura-Kura yang tinggal di bawah, sementara sang Monyet tinggal diatas dahan. Kedua hewan tersebut hidup dengan sangat rukun, saling berbagi dan saling tolong menolong. Suatu hari, Monyet berkunjung kerumah Kura-Kura. Kura-Kura pun menyambutnya dengan senang hati. Tiba-tiba, hujan pun turun dengan sangat lebat. Mereka menghabiskan waktu dengan berbincang-bincang sambil menunggu hujan reda. Dari perbincangan keduanya. Akhirnya, Monyet mendapatkan sebuah ide untuk menanam pohon Pisang dengan pohon besar, tempat mereka tinggal. ’ Sahabatku, seandainya saja ada pohon Pisang didekat tempat tinggal kita ini. Pasti kita berdua bisa memakan sepuasnya tanpa harus mencari makanan kemana-mana.’’ Usul Monyet ’ Kau benar sekali, kalau begitu. Besok kita bersama-sama menanam pohon Pisang dekat dengan rumah kita.’’ Ujar Kura-Kura. ’ Baiklah, kau memang sangat pintar. Besok aku akan pergi untuk mencari bibit pohon Pisang.’’ Ujar Monyet kegirangan. Dengan hati gembira, pagi-pagi sekali Monyet sudah terbangun dari tidurnya dan mulai mencari bibit Pisang. Setelah ia berjalan cukup jauh. Akhirnya, ia menemukan sebuah batang pohon Pisang yang hanyut disungai. Monyet pun segera terjun ke sungai dan mendorong batang Pisang menuju tepian. Cerita Dongeng Monyet dan Kura-Kura Fabel Terpopuler Monyetpun membawa batang Pisang kerumahnya. Sesampainya di depan rumahnya, ia memanggil Kura-Kura sahabatnya. Ia pun menyuruh Kura-Kura untuk membagi batang Pisang tersebut menjadi dua. ’ Kau mau yang mana? Bagian atas atau bawah?’’ ujar Monyet. ’ Terserah kau saja. Kau sudah bersusah payah membawanya kemari. Kau saja yang pilih duluan.’’ Ujar Kura-Kura. Akhirnya, Monyet mengambil bagian atas. Ia berpikir bagian ataslah yang akan cepat berbuah lebat. Ia pun memberikan bagian bawah serta akarnya kepada kepada Kura-Kura. Tanpa menunggu waktu lama, Kura-Kura langsung menanam batang Pisang tersebut. Kura-Kura merawatnya setiap hari. Sehingga pohon Pisang tumbuh dengan sangat subur. Saat yang dinanti pun akhirnya tiba, Pohon Pisang milik Kura-Kura siap untuk di panen. Sementara, milik Monyet mati karena layu. Karena Kura-Kura tidak dapat memanjat, ia meminta bantuan kepada sabatnya Monyet untuk memetik Pisang-pisang itu. ’ Monyet sahabatku, pohon Pisangku sudah berbuah dan tumbuh tinggi. Namun, aku tidak dapat memajatnya. Maukah kau menolongku untuk memetik Pisang-pisang itu? Aku akan memberikan sebagian Pisangku kepadamu’’ kata Kura-Kura. Tawaran dari Kura-Kura diterima dengan senang hati oleh Monyet. Ia pun langsung memanjat pohon Pisang. Namun, setelah sampai diatas. Ia pun mengambil satu Pisang yang sangat segar dan terlihat lezat itu untuk dimakan. Tidak puas hanya satu. Monyet pun terus menerus memakan Pisang tersebut. sementara, Kura-Kura yang menunggu di bawah pun menjadi sangat kesal. ’ Monyet, cepat lemparkan Pisang bagianku!’’ teriak Kura-Kura. Namun, Monyet pura-pura tidak mendengarnya. Ia terus saja memakan buah Pisang tersebut. Kura-Kura kesal karena Monyet sama sekali tidak mendengarkannya. Kura-Kura pun pergi dan mengambil sarung milik Monyet. Kebetulan, di dekat tempat tinggalnya tersebut, terdapat sebuah tempurung kelapa yang cukup besar. Ia pun akhirnya bersembunyi di bawahnya. Setelah Monyet kenyang. Ia pun turun dan membawa sisa Pisang untuk Kura-Kura. Ia pun memanggil Kura-Kura. ’ Kura-Kura, dimana kau? Aku bawakan Pisang bagianmu.’’ Ujar Monyet. Namun, yang dipanggil pun tidak ada jawaban. Monyet pun akhirnya memutuskan untuk kembali kerumahnya. Sebelum ia pulang, ia menyadari bahwa sarungnya hilang. ’ Kura-Kura, cepatlah keluar. Cepat kembalikan sarungku. Aku sangat malu pulang tanpa sarung. Ini Pisang bagianmu.’’ Ujar Monyet memelas. Monyet pun terus mencari Kura-Kura dan kelelahan. Ia pun beristirahat di atas tempurung tersebut. ’ Kura-Kura, cepatlah keluar ambil Pisangmu dan kembalikan sarungku.’’ Ujarnya. Tiba-tiba, di bawah tempurung terdengar suara aneh. ’ Kuuk.’’ Mendengar bunyi tersebut, Monyet mengira itu suara kentutnya sendiri. Ia pun terus memanggil Kura-Kura agar keluar. Namun, suara itu terdengar kembali. Dan begutulah seterusnya. Karena Monyet merasa kesal. Ia pun memukul pantatnya sendiri dengan batu. Hal itu membuatnya sangat kesakitan. Sementara, Kura-Kura tidak tega mendengar Monyet yang kesakitan. Akhirnya, Kura-Kura keluar dari tempurung tersebut. ’ Hai Monyet, ini sarungmu. Itulah akibatnya. Karena kau terlalu serakah. Akhirnya, dirimu sendiri yang kesakitan.’’ Ujar Kura-Kura. Monyetpun menahan rasa sakitnya dan meminta maaf atas perbuatan buruknya kepada Kura-Kura. Pesan moral dari Cerita Dongeng Monyet dan Kura-Kura Fabel Terpopuler adalah jangan pernah ingkar janji dengan apa yang telah di ucapkan. Orang yang sering ingkar janji tidak akan disukai dan akan menanggung hal buruk dimasa yang akan datang.

cerita fabel monyet dan kura kura