Adadua tokoh utama dalam cerita fabel ini, yaitu ular bernama Sneki dan tikus bernama Tiki. Tokoh protagonisnya adalah Tiki yang sifatnya baik hati. Ia dikenal suka menolong para hewan yang hidup di hutan belantara itu. Sementara Sneki alias si ular adalah tokoh antagonisnya. Ia menjebak Tiki dengan berpura-pura tertindih pohon.
CeritaFabel Beserta Strukturnya - Dengan. Teks Cerita Fabel | PDF. Ceritaa Fabel Beserta Gambar - songsvoper. Cerita Fabel Kucing Dan Tikus Beserta Strukturnya - Edukasi News. 17+ Contoh cerita fabel beserta strukturnya dalam bahasa inggris ideas in 2021 | Cerita. Memahami Teks Fabel dan Cerpen - ppt download.
Berikutadalah Contoh Cerita Fabel Beserta Strukturnya. Teks dilengkapi keterangan struktur di setiap contoh berupa sub judul dan mengikuti kaidah kebahasaan teks cerita inspiratif. Adapun pembahasan kali ini dicukupkan saja sampai di sini. Contoh teks fabel beserta strukturnya. Perempuan ini lahir pada 4 Desember 1884 di Jawa Barat.
PenulisanResensi Hikayat Berjudul Kalilah dan Dimnah ini terbagi dalam beberapa bahasan. Pada bagian Pertama berisikan penilaian singkat terhadap karya sastra Hikayat Kalilah dan Dimnah. Bagian kedua membahas tentang ringkasan isi Hikayat Kalilah dan Dimnah (sinopsis). Pada bagian ketiga bersisikan potensi yang dimiliki Hikayat Kalilah dan Dimnah.
Fabelterdiri atas 4 bagian dalam strukturnya,yaitu: 1.Orientasi. Orientasi merupakan bagian awal dari suatu cerita yang berisi pengenalan tokoh,latar tempat dan waktu,serta awalan masuk ke tahap berikutnya. 2.Komplikasi. Komplikasi berisi terjadinya konflik/permasalahan antara tokoh utama dengan tokoh lain.
Vay Tiền Trả Góp Theo Tháng Chỉ Cần Cmnd Hỗ Trợ Nợ Xấu. Di Indonesia, ada banyak dongeng yang mengandung pesan moral. Jika yang bertema tentang hewan, cerita fabel Ular dan Tikus bisa dijadikan salah satu pilihan. Kalau belum pernah baca kisahnya, langsung saja cek artikel ini. Bila ingin membunuh waktu kala senggang, membaca dongeng yang berpesan moral adalah salah satu cara. Misalnya saja membaca cerita fabel Ular dan Tikus. Kamu sudah pernah mendengar kisahnya?Kalau belum, secara singkat, dongeng ini mengisahkan tentang seekor tikus bernama Tiki yang hidup di hutan belantara. Ia suka beramah tamah dan dikenal penolong. Suatu hari, ia bertemu seekor ular bernama Sneki yang tampaknya butuh ternyata, ular itu menjebak sang tikus. Bagaimana kisah selengkapnya? Kalau penasaran, tak perlu berlama-lama lagi, mending langsung saja simak kisahnya di artikel ini. Di sebuah hutan yang luas, hiduplah seekor tikus bernama Tiki. Di kalangan makhluk hidup di hutan tersebut, Tiki dikenal ramah, penolong, dan baik hati. Tak heran bila seluruh hewan menyukainya. Ia bahkan tak segan membantu seekor kancil tua yang tak berdaya mencari makan. Pada intinya, ia tak membeda-bedakan hewan. Semua yang butuh bantuan, akan ia tolong dengan suka hati dan ikhlas. Pada suatu pagi, Tiki berjalan-jalan ke sekitar hutan untuk mencari makan. Ia lalu menemukan pohon apel yang berbuah teramat banyak. “Wah, buahnya sudah matang dan banyak yang berjatuhan. Aku akan mengambil dan memakan apel-apel yang berjatuhan,” ucap Tiki pada dirinya sendiri. Saat memakan apel-apel itu, tiba-tiba ia mendengar suara minta tolong. Tiki pun mencari sumber suara minta tolong itu. Akan tetapi, ia tak kunjung menemukan sumbernya. Teriakan minta tolong pun semakin kencang, “Tolong! Tolong aku!.” Karena sangat kencang, akhirnya, Tiki bisa menemukan bahwa suara itu berasal dari semak-semak tak jauh dari pohon apel. Tiki lalu bergegas mendekati semak itu. Ia mendapati seekor ular yang tertindih pohon tumbang. Ia tak langsung mendekat ular tersebut, karena takut. “Ah, tikus, tolong aku. Aku tadi lewat sini, tiba-tiba saja ada pohon tumbang yang menindihku. Aku tak bisa bergerak. Pohon ini sangatlah berat. Bantu aku,” ucap ular bernama Sneki itu. “Hmm, bagaimana caranya aku menolongmu. Pohon ini terlalu berat, aku tak kuasa mengangkatnya,” ucap Tiki. “Coba ke marilah dulu. Aku punya cara yang bisa kamu lakukan untuk menolongku,” ucap Sneki. “Katakan saja, aku akan mendengarkannya caranya dari sini,” jawab Tiki. “Tidak bisa, kamu harus mendekatiku. Kalau dari jauh, aku khawatir kamu tak mendengarku,” ucap Sneki berusaha meyakinkan Tiki. Tiki mulai curiga dengan gelagat Sneki. Namun, ia coba berpikiran positif. Secara perlahan-lahan, ia mendekati Sneki. Baca juga Kisah tentang Si Kelingking Asal Jambi dan Ulasan Lengkapnya, Pelajaran untuk Tidak Meremehkan Penampilan Fisik Seseorang Upaya Menerkam Tiki “Tak perlu takut, kemarilah. Tolong aku. Aku tak akan menerkammu,” ucap Sneki. Karena ucapan tersebut, Tiki semakin yakin kalau Sneki sedang menjebaknya. Benar saja, saat Tiki hampir dekat, Sneki langsung mencoba menerkamnya. Untung saja, dengan cepat Tiki menghindar. Ia langsung berlari sekuat tenaga. Sneki yang awalnya mengejarnya pun mulai kehilangan jejak Tiki. “Wah, sial sekali! Harusnya aku lebih cepat membujuk tikus itu. Sekarang, aku harus menjebak hewan lain. Semoga saja ada yang bisa aku jadikan mangsa,” ucap Sneki dalam hati. Setelah berlari dengan cepat dan terbebas dari ular, akhirnya Tiki berhenti sejenak di bawah pohon. Nafasnya tersengal-sengal. “Benar kan dugaanku, ular itu hanya menjebakku. Untung saja aku sigap dan cepat melarikan diri. Kalau tidak, mampus aku diterkam oleh ular itu. Aku harus semakin berhati-hati,” ucap Tiki dalam hati. Tiki lalu melanjutkan perjalanannya mencari makan. Dalam perjalanannya, ia bertemu dengan kelinci. “Hai, Kelinci! Kau mau ke mana?” tanya Tiki. “Aku mau ke pohon apel di sebelah sana. Buahnya tampaknya sudah matang dan berjatuhan. Aku ingin sekali memakannya,” ucap Kelinci. “Jangan ke sana dulu! Aku tadi dari sana dan bertemu seekor ular. Ia berpura-pura terjebak di bawah pohon dan dia hampir saja menerkamku. Untungnya aku berhasil kabur,” ujar Tiki menceritakan kejadian yang baru saja ia alami. “Benarkah? Ah, baiklah Tik, terima kasih sudah mengingatkanku. Kalau kau tak memberitahuku, mungkin aku sudah diterkam oleh ular yang jahat dan licik itu,” ucap Kelinci. “Sama-sama, Kelinci. Bagaimana kalau kita ke seberang sungai itu saja? Tampaknya, di sana juga ada banyak buah-buahan yang sudah matang. Kita cari makanan bersama-sama,” ujar Tiki. “Ide bagus! Yuk, kita segera mencari makan. Aku sudah sangat lapar,” ajak Kelinci. Tiki dan Kelinci pun mencari makan bersama-sama. Di seberang sungai itu, mereka berhasil mengumpulkan banyak sekali buah-buahan. Sneki Benar-Benar Butuh Bantuan Karena hari semakin gelap, Tiki dan Kelinci pun memutuskan tuk pulang ke rumah masing-masing. Mereka berpisah di jalan karena rumah mereka berlawanan arah. Dalam perjalanan pulang, Tiki bertemu lagi dengan Sneki. Kali ini, Sneki terjebak jaring pemburu. Ia teriak minta tolong. Akan tetapi, Tiki curiga ia menjebaknya lagi. “Hmm, setelah terjebak batang pohon. Kini kau mencoba menipuku dengan pura-pura terjebak jaring pemburu? Tenang saja, aku tak akan percaya tipu muslihatmu,” ujar Tiki. “Kali ini aku tak berbohong. Aku benar-benar terjebak jaring pemburu ini. Aku mohon, tolong diriku,” ucap Sneki. “Tidak mau! Kali ini aku tak akan tertipu!,” tegas Tiki. Ketika Tiki hendak pergi, Sneki pun berteriak, “Tolonglah aku! Aku kali ini tidak membohongi.” Tikus yang baik hati itu merasa iba, ia lalu berkata, “Apa kau sungguh-sungguh butuh bantuan dan tak sedang berbohong?” “Aku tak berbohong. Aku berjanji akan memenuhi segala permintaanmu jika kau mau menolongku,” ujar Sneki. “Benarkah? Kalau begitu, aku minta kamu tak menjebak atau mengganggu hewan-hewan yang hidup di hutan ini,” ucap Tiki. “Iya aku berjanji tidak akan mengganggu hewan-hewan di hutan ini. Maafkan aku karena telah menjebakmu,” ucap Sneki dengan sungguh-sungguh. Kemudian, Tiki membantu Sneki terlepas dari jaring pemburu dengan cara menggigit talinya. Setelah selesai, Sneki pun berulangkali mengucap terima kasih. “Terima kasih! Aku tidak akan melupakan kebaikanmu. Sesuai janjiku, aku akan mengabulkan keinginanku. Aku tak akan mengganggu siapa pun di hutan ini,” ucap Sneki. Lalu, Sneki pergi meninggalkan hutan itu. Akhirnya, hutan menjadi aman dan tentram. Baca juga Dongeng tentang Persahabatan Buaya dan Burung Penyanyi dan Ulasan Menariknya, Sebuah Pelajaran untuk Tidak Berkata Sembarangan Unsur Intrinsik Usai membaca cerita fabel Tikus dan Ular di atas, kamu mungkin penasaran dengan unsur intrinsiknya. Mulai dari tema hingga pesan moral, berikut adalah ulasan singkatnya; 1. Tema Tema atau inti cerita Tikus dan Ular adalah tentang kebaikan hati seekor tikus. Karena kebaikannya, ia hampir saja diterkam oleh seekor ular. Beruntung, ia dapat melarikan diri. 2. Tokoh dan Perwatakan Ada dua tokoh utama dalam cerita fabel ini, yaitu ular bernama Sneki dan tikus bernama Tiki. Tokoh protagonisnya adalah Tiki yang sifatnya baik hati. Ia dikenal suka menolong para hewan yang hidup di hutan belantara itu. Sementara Sneki alias si ular adalah tokoh antagonisnya. Ia menjebak Tiki dengan berpura-pura tertindih pohon. Padahal, ia hanya ingin menerkam dan menyantap hewan kecil itu. Ada satu tokoh pendukung yang turut mewarnai kisah ini. Ia adalah si kelinci. Ia hampir saja mendekati ular. Untung saja, Tiki melarangnya dan mereka pun mencari makan bersama. 3. Latar Cerita fabel ini menggunakan latar tempat di hutan yang sangat luas. Secara spesifik, cerita terjadi di bawah apel, semak-semak, dan suatu tempat di seberang sungai. 4. Alur Cerita Fabel Ular dan Tikus Alur cerita ini adalah maju. Cerita berawal dari seekor tikus yang sedang mencari makan. Ia lalu mendatangi pohon apel yang buahnya sudah matang. Saat asyik menyantap makanan, tiba-tiba saja ia mendengar suara minta tolong. Ia lalu mendekati sumber suara, yakni di semak-semak. Ia lalu mendapati seekor ular terjebak batang pohon tumbang. Awalnya, hewan kecil itu sempat curiga bahwa si ular hanya menjebaknya. Namun, ular bernama Sneki itu terus meyakinkan si tikus bahwa ia benar-benar butuh bantuan. Setelah si tikus hendak menolong, Sneki hampir saja menerkamnya. Ternyata, ia hanya menjebak si tikus bernama Tiki itu. Untungnya, Tiki berhasil melarikan diri dari Sneki. Setelah itu, ia bertemu dengan Kelinci. Mereka pun mencari makan bersama. Saat langit mulai senja, Tiki dan Kelinci pun kembali ke rumah masing-masing. Dalam perjalanan pulang, Tiki bertemu lagi dengan Sneki yang terperangkap jaring pemburu. Ia merengek-rengek minta tolong, tapi kali ini Tiki tak akan tertipu lagi. Pada akhirnya, Tiki mau membantu Sneki setelah ular itu berjanji akan memenuhi segala permintaannya. Sebelum menolong Sneki, Tiki meminta agar ular itu tak mengganggu lagi hewan-hewan di hutan ini. Lalu, Sneki menyetujui permintaan Tiki. Ia lalu menggigit jaring yang menjerat Sneki. Setelah berhasil bebas, Sneki minta maaf karena pernah menjebaknya. Ia lalu berterima kasih dan pergi meninggalkan hutan itu. 5. Pesan Moral Pesan moral atau amanat apakah yang bisa kamu petik dari cerita fabel Tikus dan Ular ini? Tentu saja ada beberapa pesan moral, salah satunya adalah jangan bersikap licik. Jika ingin mendapatkan sesuatu yang kamu inginkan, berusahalah dengan jujur. Jangan malah berbuat sesuatu yang merugikan orang lain. Pesan berikutnya dapat kamu petik dari sifat si Tiki. Jadilah seperti si Tiki yang baik hati dan selalu menolong hewan-hewan yang membutuhkan pertolongan. Selain itu, dari Tiki, belajarlah untuk tak mudah percaya dengan orang asing. Karena, bisa saja ia adalah orang yang tak baik. Pesan berikutnya, setiap kejahatan pasti akan mendapatkan karma atau balasan. Seperti halnya Sneki yang kena batunya. Karena telah menipu hewan lain, pada akhirnya, ia terkena jebakan jaring pemburu. Terakhir, jadilah orang yang mudah memaafkan seperti Tiki. Meski tadinya dijebak dan ditipu Sneki, pada akhirnya, Tiki tetap menyelamatkan dan memaafkan Sneki. Selain unsur instrinsik, cerita dongeng ini juga memiliki unsur ekstrinsik. Di antara unsur ekstrinsiknya adalah nilai ketuhanan, sosial, budaya, dan moral dari lingkungan di sekitar. Baca juga Legenda Rangkayo Hitam dan Ulasan Lengkapnya, Kisah Seorang Raja yang Memperjuangkan Kesejahteraan Kerajaan Jambi Fakta Menarik Nah, sebelum mengakhiri artikel yang mengulik cerita tentang Ular dan Tikus ini, ada baiknya jika kamu membaca fakta menariknya. Seperti apakah faktanya? Berikut ulasan singkatnya; 1. Ada Versi Lain Cerita fabel Ular dan Tikus memilik banyak versi cerita. Kalau yang kami paparkan di atas merupakan adaptasi dari cerpen karangan Regita Pramesti. Ada pun cerita fabel Ular dan Tikus dengan versi lain, yakni karya Nurngaini Solihati. Dengan judul Kecerdikan Menumbuhkan Kebaikan, dongeng tersebut mengisahkan tentang persahabatan antara Ular dan Tikus yang hidup di gurun pasir tandus. Mengapa Ular dan Tikus dapat hidup bersama? Awalnya, mereka bermusuhan. Sebab, ular seringkali berkeinginan menerkam dan memangsa tikus. Hingga suatu hari, si tikus berkata pada ular, “Jika kau menerkam dan memakanku, maka kau akan sendirian hidup di hutan ini. Apakah kau mau hidup tanpa teman?” Mendengar ucapan itu, ular pun mengangguk tanda mengerti. Sejak saat itu, ular tak lagi menerkam tikus. Ia memilih tuk memakan buah-buahan. Alhasil, mereka pun bersahabat. 2. Diadaptasi Menjadi Animasi Cerita fabel Ular dan Tikus memang cukup laris di pasaran. Tak heran bila kisahnya kerap muncul di buku anak-anak. Selain itu, kisahnya juga diangkat menjadi video animasi. Beragam videonya bisa ditonton di Youtube. Kisahnya pun ada bermacam-macam. Ada yang kisahnya sama dengan yang ada di artikel ini, ada pula yang lainnya. Baca juga Cerita Rakyat Tambun Bungai dari Dayak, Kalimantan Tengah & Ulasan Menariknya, Kisah Kelahiran Pahlawan Pemberani Bagikan Cerita Fabel Ular dan Tikus Pada Teman-Temanmu Demikianlah artikel yang mengulik tentang cerita fabel Ular dan Tikus beserta ulasan lengkapnya. Apakah kamu suka dengan kisahnya? Kalau suka, jangan ragu tuk membagikan kisahnya kepada teman-temanmu. Apabila butuh kisah lainnya, langsung saja kepoin kanal Ruang Pena di situs Ada banyak kisah yang bisa kamu simak, seperti dongeng Melati yang Baik Hati, kisah Anak Emas Radin Jambat, legenda Hantuen dari Kalimantan, dan masih banyak lagi. Selamat membaca! PenulisRinta NarizaRinta Nariza, lulusan Universitas Kristen Satya Wacana jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, tapi kurang berbakat menjadi seorang guru. Baginya, menulis bukan sekadar hobi tapi upaya untuk melawan lupa. Penikmat film horor dan drama Asia, serta suka mengaitkan sifat orang dengan zodiaknya. EditorKhonita FitriSeorang penulis dan editor lulusan Universitas Diponegoro jurusan Bahasa Inggris. Passion terbesarnya adalah mempelajari berbagai bahasa asing. Selain bahasa, ambivert yang memiliki prinsip hidup "When there is a will, there's a way" untuk menikmati "hidangan" yang disuguhkan kehidupan ini juga menyukai musik instrumental, buku, genre thriller, dan misteri.
Apa saja contoh teks cerita fabel? Mungkin ini adalah pertanyaan yang sedang kalian cari. Kalian beruntung membaca artikel ini, karna kami akan membahas contoh teks cerita fabel hewan beserta strukturnya. Sebelum kita mengetahui contoh teks cerita fabel singkat tersebut, ada baiknya kita mengulas kembali teks cerita fabel ini. Apa yang dimaksud dengan teks cerita fabel? Pengertian teks cerita fabel adalah teks yang menceritakan tentang kehidupan hewan yang berperilaku seperti manusia. Tujuan dalam pembuatan teks cerita fabel ini untuk menghibur para pembaca atau pendengar dan juga untuk menyampaikan sebuah pesan moral yang terkandung di dalam cerita tersebut. Karna kita akan membahas contoh teks cerita fabel dan strukturnya. Terlebih dahulu kalian harus mengetahui strukturnya. Adapun struktur teks cerita fabel sebagai berikut Orientasi bagian pendahuluan atau pembukaan Komplikasi bagian permasalahan Resolusi bagian pemecahan masalah Koda bagian pesan moral. Di bawah ini adalah contoh teks cerita fabel bergambar beserta struktur teksnya. 1 Contoh Teks Cerita Fabel Tiga Ikan Sumber Orientasi Suatu hari, hiduplah tiga ekor ikan yang berada di sebuah kolam. Pada suatu sore, beberapa nelayan melewati kolam tersebut dan sambil melihat ikan-ikan yang berada di kolam itu. "Kolam ini penuh dengan ikan", mereka berbicara satu sama lain. "Kita belum pernah memancing di sini sebelumnya, besok pagi kita harus datang lagi kesini dengan jaring kita dan menangkap ikan-ikan ini" Kemudian nelayan itu beranjak pulang. Komplikasi Ikan yang paling tua mendengar para nelayan berbicara, dia pun gelisah. Dia memanggil ikan-ikan yang lain sambil berkata, "Apakah kalian dengar apa yang dikatakan nelayan itu? Kita harus segera meninggalkan kolam ini. Nelayan itu akan kembali lagi dan akan membunuh kita semua!" "Kamu benar, kita harus meninggalkan kolam ini" Ikan tua lain setuju. Namun, ikan yang paling muda malah tertawa, "Kalian cemas tanpa ada alasan", dia berkata "Kita telah tinggal di kolam ini seumur hidup kita, dan tidak ada satupun nelayan yang datang kesini, kenapa harus mereka itu kembali? Saya tidak akan pergi kemana-mana - keberuntunganku akan menyelamatkan ku". Resolusi Pada sore hari, ikan tua pun meninggalkan kolam itu bersama keluarganya. Dan ikan tua yang lain melihat datangnya nelayan itu dari kejauhan dan ia pun meninggalkan kolam tersebut dengan keluarganya. Namun, ikan muda itu tetap menolak untuk pergi. Sayangnya dia tidak beruntung, nelayan itu pun datang dan menangkap semua ikan yang masih berada di kolam dan membawanya untuk dimakan. Koda Iklan yang khawatir akan datangnya nelayan berhasil selamat. Sedangkan ikan yang mempercayakan keselamatannya hanya pada keberuntungan telah mati di tangkap nelayan. Begitu juga pada kehidupan ini. 2 Contoh Teks Cerita Fabel Seekor Rubah dan Seekor Kucing Sumber Orientasi Suati hari, ada seekor rubah dan seekor kucing sedang mengobrol. Si rubah adalah hewan yang sombong, yang membual betapa pintarnya dia. "Kenapa, saya tahu setidaknya seribu cara untuk menjauh dari musuh kita bersama, yaitu anjing" katanya. Komplikasi "Saya hanya tahu satu cara untuk menjauh dari anjing" kata si kucing. "Kamu harus mengajari saya beberapa trik menjauh dari anjing". "Oke, mungkin suatu hari nani, saat saya punya waktu, saya bisa mengajarkan kamu beberapa trik sederhana" jawab rubah enteng. Saat itu mereka mendengar gonggongan dari anjing dari kejauhan. Lama-kelamaan anjing itu datang ke arah mereka. Resolusi Seketika itu pun kucing berlari ke arah pohon terdekat dan naik ke cabang di luar jangkauan anjing tersebut "Ini adalah trik yang satu-satunya aku tahu" kata si kucing. "Mana seribu trik yang akan kau gunakan?". Rubah itu pun duduk diam di bawah pohon, bertanya-tanya pada dirinya trik apa yang harus dipakai. Sebelum dia akan mengambil keputus, anjing-anjing tersebut tiba, dan anjing itu menghajar rubah dan mencabik-cabiknya. Koda Pesan moral yang dapat kita ambil dari cerita tersebut adalah satu rencana yang berjalan lebih baik daripada seribu rencana yang masih diragukan. 3 Contoh Teks Cerita Fabel Beruang dan Lebah Sumber Orientasi Pada suatu hari ada seekor beruang berjalan di sepanjang hutan sedang mencari makanannya. Beruang beriat mencari buah-buahan untuk bekal makanannya selama beberapa hari. Tapa disengaja beruang menemukan pohon yang tumbang. Pohon tersebut ternyata dihuni oleh sekelompok lebah yang tengah membuat sarang. Beruang itu pun penasaran dengan sarang lebah tersebut. Komplikasi Beruang mulai mengendus-endus sarang lebah dengan hidungnya. Dengan hati-hati ia melihat ke dalam sarang. Beruang berharap lebah tidak sedang berada di dalam sarangnya, sehingga ia bisa mengambil madu yang ada. Malang bagi beruang ternyata pada saat ia menengok ke dalam sarang, kelompok lebah sedang menuju ke sarangnya usai mencari sari makan dari bunga-bunga. Tidak dapat dihindari lagi kawanan lebah yang banyak tersebut menyerang beruang. Resolusi Dengan bersusah payah beruang mencoba melawannya dan berlari untuk menuju ke rumahnya. Tetapi kawanan lebah semakin ganas dan justru memanggil lebah lain yang ada di hutan. Pada akhirnya, beruang tidak bisa menghindar dan merelakan tubuhnya disengat oleh kawanan lebah. Koda Pesan moral atau amanat yang dapat kita ambil dari cerita di atas adalah tidak boleh tergesa-gesa dalam melakukan sesuatu hal dan harus memikirkan terlebih dahulu perasaan orang lain yang mungkin terganggu dengan apa yang akan kita lakukan. 4 Contoh Teks Cerita Fabel Kupu-Kupu Berhati Mulia Sumber Orientasi Pada suatu hari ada seekor semut berjalan-jalan di taman. Ia sangat gembira bisa berjalan-jalan melihat taman yang indah. Sang semut berkeliling taman sambil menyapa binatang-binatang yang berada di taman tersebut. Komplikasi Semut melihat sebuah kelompok di atas pohon, lalu ia mengejek bentuk kepompong yang jelek dan tidak bisa pergi kemana-mana. "Hei kepompong, alangkah jelek nasibmu. Kamu hanya bisa menggantung di ranting itu. Ayo kita jalan-jalan, lihat dunia yang luas ini. Bagaimana nasibku jika ranting itu patah?". Sang semut selalu membanggakan dirinya, ia bisa pergi ke tempat yang ia suka dan bahkan kuat mengangkat beban yang lebih besar dari tubuhnya. Ia merasa bahwa dirinya adalah binatang yang terhebat. Si kepompong hanya diam mendengar perkataan semut tersebut. Pada suatu hari, sang semut kembali berjalan-jalan ke taman itu. Karena hari itu hujan, terdapat genangan lumpur. Lumpur yang licin membuat ia terjatuh ke dalam lumpur. Sang semut hampir tenggelam dalam genangan itu, lalu ia berteriak sekencang-kencangnya untuk meminta bantuan "Tolong bantu aku! Aku mau tenggelan, tolong,,,, tolonggg!." Resolusi Beruntunglah sang semut saat itu ada seekor kupu-kupu yang melihat. Kemudian, kupu-kupu menjulurkan sebuah ranting ke arah semut. "Semut, peganglah erat-erat ranting itu! Nanti aku akan mengakatnya." Lalu, semut itupun memegang erat ranting tersebut. Si kupu-kupu mengangkat ranting itu dan menurunkannya ke tempat yang aman. Kemudian, sang semut berterima kasih kepada kuu-kupu karena telah menyelamatkannya. Ia memuji kupu-kupu sebagai hewan yang hebat dan baik hati. Mendengar pujian itu, kupu-kupu berkata kepada semut "Aku adalah kepompong yang penah kamu ejek," Koda Ternyata kepompong yang dulu ia ejek sudah menyelamatkan dirinya. Akhirnya, sang semut berjanji kepada kupu-kupu bahwa ia tidak akan menghina semua makhluk ciptaan Tuhan. Sumber 5 Contoh Teks Cerita Fabel Kucing dan Tikus Sumber Orientasi Di sebuah rumah yang besar dan luas, hiduplah seekor kucing sendirian yang menunggu rumah itu. Karena majikannya sibuk bekerja setiap hari dan pulang setelah larut malam, maka makanan yang disediakan untuk si kucing hanya roti dan keju. Komplikasi "Sangat bosan rasanya jika setiap hari hanya memakan ini. Majikanku tidak mengerti apa makanan kesukaanku," gerutu si kucing sambil menatapi sepiring roti dan keju. Resolusi Tiba-tiba ia mendengar benda jatuh, rupanya ada sesuatu dirumah ini. Setelah di lihat-lihat ada seekor tikus yang ketakutan melihat dirinya, sampai menjatuhkan benda di atas meja. Anehnya kucing itu tidak mengejar tikus tersebut. Ia merasa iba dan ia pun menyapa, "Hei! Tikus jangan takut! justru aku ingin mencari teman karena setiap hari aku sendiri, dan makanan yang disediakan majikanku hanya roti dan keju," kata kucing. "Ohh,,, roti dan keju? Itu makanan kesukaanku! Sedangkan di tempat tinggalku, hanya ada nasi dan ikan," kata tikus. "Oh,, ikan? Itu makanan kesukaanku" seru kucing. Koda Dengan demikian, keduanya pun tidak merasa kesepian lagi dan bisa saling menukar makanan mereka serta saling membantu dalam keadaan suka maupun duka. Persahabatan antara mereka terjalin semakin erat. Sumber BACA JUGA Teks Cerita Fabel Pengertian, Jenis, Unsur dan Strukturnya Demikianlah artikel hari ini tentang 5+ Contoh Teks Cerita Fabel Singkat Beserta Strukturnya. Semoga bermanfaat bagi Anda. Untuk membantu blog ini agar berkembang, kami mohon untuk share dan komentar ya. Sekian dan terimakasih.
Cerita Fabel Kisah Raja Tikus Mezra Dahulu di Pakistan terdapat sebuah rawa bernama Dawran. Rawa itu ratusan kilometer panjangnya. Di tengah rawa tersebut terdapat sebuah kota bernama Aydazinum. Kota itu memiliki banyak hal menarik. Penduduknya sangat sejahtera hingga bisa mendapatkan apapun yang mereka inginkan. Di dalam kota itu ada seekor tikus bernama Mezra yang dinobatkan sebagai Raja Tikus di wilayah tersebut. Kekuasaan Mezra bahkan meluas hingga ke desa-desa dipinggir kota. Untuk membantunya dalam memimpin para tikus, dia dibantu oleh tiga orang penasehat yang cerdas dan pemberani. Suatu hari para penasehat berkumpul dengan sang raja tikus untuk membicarakan berbagai masalah yang terjadi di sekitar kerajaan mereka. Di tengah perbincangan, Mezra Raja Tikus berkata,” Apakah mungkin membebaskan diri kita dari teror kucaing? Kita sudah sangat lama di tindas oleh para kucing itu.” “Meski kita hidup nyaman dan memiliki banyak kesenangan dalam hidup, ketakutan kita terhadap kucing telah melenyapkan semua kenikmatan tersebut. Saya harap kalian bisa memberi saran bagaimana mengatasi masalah ini. Apa yang kalian pikir harus kita lakukan?” “Saran saya.” Ujar penasehat pertama.” Adalah mengumpulkan sebanyak mungkin lonceng kecil dan mengalungkan bel itu ke leher setiap kucing sehingga kita dapat mendengar mereka datang dan memiliki waktu untuk bersembunyi di lubang-lubang kita.” Raja menoleh ke penasehat kedua dan berkata.” Bagaimana menurut kamu tentang sarannya itu.” “Saya pikir itu sarang yang kurang baik.” Ujar penasehat kedua.” Siapa yang berani memasang lonceng di leher kucing meskipun kepada seekor anak kucing?” “Menurut saya, kita harus mengungsi untuk sementara waktu ke desa. Ketika kota kosong, kucing akan mencari di kota lain yang banyak tikusnya. Sehingga ketika kucing sudah tidak ada di kota kita, kita dapat kembali dengan aman.” Lanjut penasehat kedua. Mezra, sepertinya masih kurang puas dengan ide dari penasihat kedua. Dia lalu menoleh ke penasehat ketiga yang dikenal paling cerdas dan bijaksana.” Menurutmu bagaimana dengan saran tersebut.” Tiga Penasehat Tikus Sedang Menyusun Rencana Penasehat ketiga menggeleng.” Saya tidak setuju. Jika kita meninggalkan kota dan tingal di desa, bagaimana bisa kita pastikan kucing-kucing itu akan menghilang, yang saya tahu sebagian besar kucing di kota ini menjadi peliharaan para pemiliknya. Andaipun mereka pergi ke kota lain, tidak ada jaminan bahwa mereka tidak akan kembali. Yang lebih penting adalah tentang keselamatan para tikus. Kehidupan di desa jauh lebih berat dibandingkan dengan di kota. Disana bukan hanya hidup para kucing liar tetapi banyak binatang liar lain yang juga memangsa bangsa kita, beberapa diantaranya ular dan burung elang.” “Saya setuju dengan pendapatmu itu.” Ucap sang Raja.” Lalu apa menurutmu jalan keluar yang terbaik untuk masalah ini.” “Saya berpendapat satu rencana yang paling masuk akal dan dapat kita lakukan. Raja harus memanggil seluruh tikus di kota dan memerintahkan mereka membangun lorong di dalam rumah-rumah orang kaya yang menghubungkan ke semua ruang dalam rumah.” “Lalu kita masuk ke terowongan itu, tapi kita tidak akan menyentuh makanan manusia. Tugas kita hanya merusak pakaian, tempat tidur dan karpet mereka. Ketika melihat kerusakan itu, orang kaya akan berpikir, Wah satu kucing sepertinya tidak cukup untuk mangatasi banyak tikus disini.’ Dan dia pasti akan menambah satu lagi kucing peliharaan.” Ujar penasehat ketiga. “Begitu kucing ditambah, kitapun menambah jumlah kerusakan. Dia pasti akan menambah satu kucing lagi, lalu kitapun menambah kerusakan hingga tiga kali lipatnya. Manusia yang cerdas tentu akan berpikir, hei kerusakan hanya sedikit ketika aku memiliki satu kucing. Kini ketika aku memiliki banyak kucing kerusakan dirumahku semakin bertambah parah.” “Jika orang tersebut mengurangi jumlah kucingnya kitapun akan mengurangi jumlah kerusakan di rumah tersebut. Orang tersebut pasti berpikir, aneh sekali’. Dia lalu akan menyingkirkan satu kucing lain. Kita mengikuti dengan mengurangi tingkat kerusakan. Dan akhirnya tentu saja dia akan menyingkirkan satu lagi kucing yang tersisa.” “Saat itu merupakan waktu kita untuk mengherntikan merusak barang-barang orang kaya itu. Tentu para orang kaya akan berpikir. Wah ternyata bukan tikus yang merusak rumahku, malainkan kucing.” Mereka tentu akan bercerita kepada orang lainnya. Karena mereka orang kaya tentu saja pengaruh mereka akan sangat besar untuk masyarakat di kota ini. Dan nantinya kucing akan diburu dan justru akan dimusnahkan.” Raja Mezra pun mengikuti saran penasehat ketiga. Butuh waktu tidak terlalu lama hingga tidak ada satupun kucing berada di kota tersebut. Bila mereka melihat lubang di pakaian mereka, orang-orang tetap yakin bahwa itu adalah ulah kucing. Kini, jika itu terjadi, mereka pasti berkata.” Seekor kucing pasti telah menyelinap ke rumah tadi malam. Seekor kucing pasti mengendap-endap di kota tadi malam.” Dengan cara itu, para tikus benar-benar berhasil membebaskan diri dari rasa takut terhadap kucing. Pesan yang bisa diambil dari Cerita Fabel Kisah Kerajaan Tikus dan Kucing adalah untuk mencapai sesuatu kadang kita harus melakukan hal yang tidak biasa.
apologiku - Dongeng fabel kucing dan tikus ini, mengisahkan tentang awal mula kisah permusuhan antara kucing dan tikus. Dalam cerita ini, dikisahkan bahwa sebenarnya kucing dan tikus itu sebenarnya adalah sahabat karib. Kemana tikus pergi, disitu ada kucing begitu pula sebaliknya, kemana kucing pergi, tikuspun turut menytertainya. Nah, sobat pembelajar penasaran dengan kisahnya ? simak kisahya berikut ini Kisah Kucing dan Tikus Dahulu kala Kucing dan Tikus bersahabat. Kemana saja Kucing pergi, Tikus selalu ikut. Pada suatu hari, Tikus berkata kepada Kucing. Tikus “Hai, Kucing!” Kucing “Ada apa?” Tikus “Mari kita makan ikan asin.” Kucing “Di mana kita bisa mendapatkan ikan asin? Tikus “Itu di sana, digantung di rumah Pak Tani. Ikan asinnya amat banyak, kita akan puas memakannya.” Rupanya Kucing tertarik pada usul Tikus. Ketika malam tiba, Tikus dan Kucing berangkat ke rumah Pak Tani. Mereka bersepakat, Tikus akan memanjat ke atas, sedangkan Kucing menunggu di bawah. Sebelum memanjat ke atas, Tikus berpesan. Tikus “Kalau ada ikan asin yang jatuh ke sini, cepatlah kamu melompat dan menerkam. Jangan sampai ikan asin itu terpental keluar kamar ini. Nanti kita ketahuan!” Akhirnya Tikus memanjat ke atas tempat ikan asin digantung. Setelah ia menemukan ikan asin yang bagus dan besar, ia lupa janjinya kepada Kucing yang kelaparan menunggu dengan siaga sambil menengadahkan kepalanya ke atas. Kucing “Kok, lama benar Tikus di atas? Tikus sudah mendapatkan ikan asin apa belum, ya? Perutku sudah lapar sekali!” Tikus pun mendapatkan lagi ikan asin yang paling besar dan bagus. Tikus mulai menggerek tali pengikat ikan asin itu. Belum selesai tali pengikat ikan asin itu digerek, karena kekenyangan, tegang, dan takut ketahuan oleh penghuni rumah, tiba-tiba Tikus salah injak tumpuan dan terjatuh. Sebelum sampai ke bawah, Tikus berkata. Tikus “Jangan kau makan saya. Saya adalah Tikus kawanmu, jangan makan saya!” Kucing “Ikan asin …..sin…..siin…..!” Tikus “Aduh, saya bukan ikan asin! Saya kawanmu! Saya belum sempat menjatuhkan ikan asin itu, lalu saya terjatuh. Kuciiiiing, saya bukan ikan asin!" Kucing “Ikan asin ……me…..me…..ong!” Kucing tetap tidak menghiraukan Tikus dan merasa ditipu olehnya. Di sinilah asal mulanya Kucing dan Tikus tidak akur. Tikus merasa sakit hati pada Kucing yang memakannya. Kucing pun tidak percaya lagi pada Tikus, sebab Tikus telah memakan ikan asin sendiri. Sejak saat itu pertama kalinya Kucing memakan Tikus, sebab Kucing selalu beranggapan bahwa Tikus adalah ikan asin. ****** Demikian sobat pembelajar kisah antara kucing dan tikus. Dari kisah tersebut, nilai yang dapat kita ambil adalah, jangan pernah berbohong dan berbuat tipu daya. Pada kisah diatas, kita di ajarkan agar sebaiknya tidak mengikuti sifat tikus yang menipu kucing. Disaat tikus sudah merasa kenyang, ia lupa terhadap kucing yang tidak lain adalah sahabatnya sendiri. Jadi, sobat pembelajar jangan suka bohong sama teman yah, supaya dalam berteman bisa tetap akur dan saling hormat menghormati antar teman. Agar tidak terjadi perpecahan yang menimbulkan permusuhan seperti kucing dan tikus dalam kisah di atas. *Source by Buku Siswa Kelas 2 Tema 7 Kebersamaan
Cerita fabel kucing dan tikus terbilang banyak mengandung nilai kehidupan yang berharga. Kalau kamu ingin tahu apa saja nilai tersebut, simak informasi yang kami paparkan mengenai dongeng kucing dan tikus beserta ulasan menariknya di artikel berikut!Berbicara mengenai kucing dan tikus mungkin mengingatkan kita dengan kartun Tom and Jerry di mana kedua karakternya dikisahkan sebagai musuh bebuyutan. Meski begitu, apakah kisah mereka sama dengan yang ada dalam cerita fabel kucing dan tikus?Untuk mengetahuinya, ada baiknya kamu simak keterangan yang kami paparkan di artikel ini. Di sini, kami menguraikan kisah lengkap seputar hubungan antara kucing dan tikus yang selalu digambarkan tak pernah tahu seperti apa? Daripada semakin penasaran, sebaiknya langsung saja kamu simak cerita fabel kucing dan tikus beserta ulasan menarik lain seputar dongeng hewan tersebut sebagai berikut. Baca sampai selesai, Fabel Kucing dan Tikus Alkisah, hiduplah seekor kucing yang ramah dan pandai berbicara. Penampilan dan caranya berjalan sangat gagah hingga membuat siapa pun yang melihatnya menjadi kagum. Konon kucing ini selalu membahas tentang arti persahabatan dan kesetiakawanan. Di sisi lain, hidup pula seekor tikus yang tidak memiliki tempat tinggal tetap dan hidup di jalanan. Setiap kali, tikus selalu bertemu dengan kucing di jalan, dan ia ingin menjadi sahabat kucing karena melihat kebaikan hatinya selama ini. Suatu hari, tikus memberanikan diri mengajak kucing berkenalan. Keduanya pun kerap bertemu, hingga saat mendekati musim dingin, kucing mengajak tikus kecil yang lemah itu tinggal bersama di rumahnya. Kucing takut si tikus mati kelaparan atau terkena perangkap yang dipasang manusia ketika ia mencari makan. Ide tinggal bersama diamini si tikus. Mereka pun mulai bekerja sama untuk mencari makanan agar cukup dijadikan persediaan selama musim dingin. Keduanya tak ingin repot keluar mencari makan sewaktu cuaca sedang tidak bersahabat di luar sana. Baca juga Kisah Asli Putri Duyung Versi Hans Christian Andersen Beserta Ulasan Menariknya Kesepakatan Kucing dan Tikus Kucing yang berbadan lebih besar dan kuat mengusulkan agar ia yang mencari makan. Ia mengatakan, “Aku tahu kamu pasti tidak berani pergi keluar. Tenang tikus kecil. Aku tidak akan membiarkanmu terjebak dalam perangkap. Jadi, biar aku saja yang mengurus masalah persediaan makanan untuk kita.” Tikus mengangguk dan menawarkan diri untuk memberikan tabungannya buat membeli mentega. “Kalau begitu, karena kau yang pergi mencari makan, aku cuma bisa memberikan sedikit tabunganku untuk membeli mentega. Aku suka sekali mentega,” tuturnya. Setelah kucing dan tikus sepakat, mereka bingung di mana harus menyimpan persediaan makanan nantinya. Akhirnya, kucing mendapat ide untuk menyimpan makanan yang didapat di gudang makanan milik wali kota. “Oh, aku tahu tempat yang aman. Bagaimana kalau kita menyembunyikannya di gudang makanan tempat wali kota? Di sana tentu tidak ada yang berani mencuri, dan aku juga bisa mengambilnya kapan saja melalui lubang angin yang ada di atap gudang,” terang si kucing. “Dan kau harus ingat, kita juga tidak boleh mengambil mentega dari sana sampai musim dingin tiba.” Tanpa banyak protes, tikus langsung setuju dengan usulan kucing. Kucing pun segera membawa makanan dan satu kendi mentega ke tempat yang sudah mereka sepakati. Sesudahnya, mereka menanti musim dingin tiba bersama-sama. Siapa sangka, kucing ternyata ingin sekali mencicipi mentega yang disimpannya. Alhasil, ia pun mengelabui si tikus agar bisa merasakan selezat apa menteganya, padahal menurut kesepakatannya dengan tikus, mentega itu tidak boleh diambil sampai musim dingin tiba. Baca juga Kisah Asli Pangeran Kodok dan Putri Versi Grimm Brothers Beserta Ulasan Menariknya Tipu Muslihat Kucing Suatu ketika, kucing mengaku akan pergi beberapa hari untuk mengunjungi sepupunya yang baru melahirkan. Ia lantas berpesan kepada tikus untuk menjaga dan membersihkan rumah sendirian selama ditinggalkan. “Hai tikus kecil, sepupuku baru saja melahirkan bayi lucu dengan rambutnya yang berbintik-bintik. Ia mengundangku untuk mengunjungi dan melihat bayinya. Bisakah kau membereskan rumah sendiri? Aku akan pergi beberapa hari,” begitu katanya. Tanpa menaruh curiga, tikus mengizinkan kucing pergi. “Tentu saja kau boleh pergi mengunjungi sepupumu. Kalau di sana kau mendapatkan makanan, tolong jangan lupa membawakan sedikit untukku,” pinta si tikus. Sayangnya, semua itu hanya tipu muslihat kucing. Ia tidak benar-benar mengunjungi sepupunya, tetapi malah pergi ke gudang wali kota untuk menikmati mentega seorang diri. Ia menjilati bagian atas dari mentega di dalam kendi dengan lahap, lalu pulang saat malam tiba. Tikus menyambutnya dengan senang hati. “Kucing, kau sudah pulang? Bagaimana keponakanmu? Siapa namanya?” Tanya si tikus. “Namanya Lapisanatas,” celetuknya yang membuat tikus bertanya-tanya apa artinya. “Lapisanatas? Kenapa namanya aneh sekali? Apa artinya?” Tikus bertanya lagi. “Menurutku tidak ada yang aneh. Aku dulu juga pernah dijuluki Pencuriroti. Ah, sepupuku yang lain juga baru saja melahirkan. Besok aku akan pergi lagi, kau harus jaga rumah, ya,” tipu kucing. Kucing pun pergi lagi keesokan harinya. Tentu saja ia kembali ke gedung wali kota untuk melahap kembali mentega dalam kendi alih-alih mengunjungi sepupunya. Begitu hari menginjak petang, ia kembali pulang dan mendapatkan pertanyaan yang sama dengan sebelumnya. “Jadi, kali ini siapa nama keponakanmu, wahai kucing?” Tikus bertanya, masih tanpa merasa curiga sedikit pun. “Namanya Sisaseparuh,” ucap kucing. “Ada-ada saja, ya. Sepertinya sepupu-sepupumu suka memberikan nama-nama yang aneh untuk anak-anak mereka,” tukas si tikus. Baca juga Kisah Rapunzel Si Putri Rambut Panjang Versi Grimm Bersaudara dan Ulasan Lengkapnya Kebohongan Terakhir dan Sambutan untuk Musim Dingin Lantaran tikus yang polos tidak curiga sama sekali, kucing santai dan mengulang kembali kebohongannya. Malam itu juga, ia lagi-lagi mengatakan kepada tikus bahwa ada sepupunya yang lain yang melahirkan bayi kucing nan lucu. “Maafkan aku tikus. Besok, aku harus pergi lagi. Keponakanku yang ketiga telah lahir. Ia punya rambut lembut yang hitam pekat, dan keempat kakinya berambut putih. Sepupuku sangat sayang pada anaknya itu sehingga ia memaksa aku datang. Kau tidak keberatan, kan, kalau besok juga harus menjaga dan membersihkan rumah sendiri?” ungkapnya. “Baiklah. Aku penasaran siapa nama keponakan ketigamu. Setelah Lapisanatas dan Sisaseparuh, nama aneh apa lagi yang kira-kira disandang keponakanmu,” kata tikus. “Kalau begitu tunggulah dengan sabar di rumah,” tutup kucing. Sementara tikus membersihkan rumah seorang diri, si kucing telah memakan habis semua persediaan mentega. Setelah kenyang, ia bergumam, “Semua mentega sudah kuhabiskan. Aku butuh istirahat sekarang.” Begitu pulang, tikus lagi-lagu memberikan pertanyaan serupa soal nama keponakan si kucing. Kali ini, kucing mengatakan kalau nama keponakan ketiganya adalah Habistandas. Hal ini membuat tikus tak habis pikir dan hanya bisa menggeleng-geleng memikirkan artinya. Hari itu adalah terakhir kalinya kucing berpamitan untuk keluar rumah. Mentega sudah habis dan musim dingin segera tiba, sehingga mereka perlu mempersiapkan diri. Mereka tidak lagi mencari makan lantaran ingat akan persediaan yang sudah disimpan di gedung wali kota. Keesokan harinya begitu musim dingin tiba, tikus mengajak kucing pergi ke gedung wali kota untuk mengambil mentega mereka. “Kucing, ayo ke gedung wali kota untuk menikmati mentega yang kita simpan. Rasanya pasti nikmat,” kata tikus. “Benar, menteganya pasti sangat nikmat,” timpal kucing tanpa rasa bersalah. Akhir Tragis dari Nasib Si Tikus Cerita fabel ini berlanjut saat kucing dan tikus pergi berdua ke gedung wali kota. Mereka mengendap masuk mendekati tempat persediaan makanan dan mentega. Akan tetapi, rupanya kucing tak pernah menyimpan makanan di sana, melainkan hanya mentega yang dibeli dengan uang tabungan si tikus. Sesampainya di tempat kendi mentega berada, tikus pun terkejut mendapati isinya telah lenyap. Kemudian, ia teringat akan cerita kucing yang selama beberapa hari mengaku pergi mengunjungi sepupu dan keponakan-keponakannya. “Aku tahu sekarang. Kau bukannya pergi mengunjungi keponakanmu, bukan? Kucing, kenapa kau menghabiskan persediaan mentega kita? Lantas, di mana makanan yang lain? Kau mungkin sudah menghabiskannya saat minta izin mengunjungi Lapisanatas, Sisaseparuh, dan Habistandas, bukan?” Cerca tikus. “Cukup tikus kecil! Jangan banyak bicara! Kalau benar memangnya kenapa? Aku memang menghabiskan semua mentega yang kubeli dengan uangmu. Sekarang, giliranmu yang akan kuhabiskan juga,” teriak kucing yang langsung menelan si tikus dengan lahapnya. Baca juga Cerita Rakyat Putri Siluman dari Lampung dan Ulasannya, Pelajaran tentang Kesetiaan dan Kesabaran Unsur Intrinsik 1. Tema Cerita fabel tentang kucing dan tikus di atas mengusung tema persahabatan yang berakhir karena keegoisan dan keserakahan. Bahwasanya jika salah satu pihak berkhianat, hancurlah hubungan pertemanan yang sebelumnya sudah dibangun dengan penuh kepercayaan. 2. Tokoh dan Perwatakan Kisah ikonik yang satu ini hanya menceritakan mengenai dua tokoh utama, yaitu kucing dan tikus. Kucing yang di awal digambarkan ramah dan senang bersahabat, ternyata berkhianat pada teman dekatnya sendiri. Sedangkan tikus yang dikenal sebagai hama bagi sebagian orang dilukiskan sebagai sosok yang setia dan pengertian terhadap teman karibnya. 3. Latar Latar cerita di sini bisa dibilang tidak dijelaskan secara spesifik. Namun, dari keterangan tentang gedung wali kota yang dijadikan tempat penyimpanan mentega oleh kucing dan tikus, dapat diperkirakan kalau latar cerita bertempat di lingkungan perkotaan. 4. Alur Jalan cerita kucing dan tikus dari fabel yang kami paparkan menggunakan alur maju. Kisahnya diungkapkan secara runtut mulai dari pertemuan kucing dan tikus, hingga bagaimana pertemanan mereka berakhir karena pengkhianatan. 5. Pesan Moral Ada beberapa pesan moral yang terselip dari kisah di atas. Pertama, ada baiknya jika kita tidak mudah percaya pada orang lain, terlebih mereka yang baru kita kenal. Jangan sampai bernasib sama dengan tikus karena terlalu mempercayai kucing yang dari luar terlihat ramah, padahal penipu dan pengkhianat. Kedua, kita selalu membutuhkan bantuan orang lain dalam berbagai hal, oleh karena itu kita perlu saling tolong menolong. Ketiga, jangan mengkhianati kepercayaan orang lain. Jika ada yang mempercayai kita, jagalah kepercayaan tersebut demi persahabatan yang sudah terjalin. Selain unsur-unsur intrinsik tersebut, kisah yang satu ini juga memiliki unsur ekstrinsik. Dalam hal ini, unsur ekstrinsiknya adalah kepercayaan masyarakat mengenai kucing dan tikus yang tidak dapat bersahabat. Seperti kita tahu, kucing menjadi hewan yang kerap kali memburu tikus. Baca juga Legenda Buaya Perompak dan Aminah yang Cerdik dari Lampung Beserta Ulasan Menariknya Fakta Menarik dari Cerita Fabel Kucing dan Tikus 1. Berbagai Adaptasi dari Fabel Kucing dan Tikus Bukan hanya serial kartun Tom and Jerry, cerita fabel kucing dan tikus banyak pula diadaptasi ke dalam berbagai karya lain. Di Indonesia sendiri, dongeng mengenai kedua binatang ini bahkan diadaptasi ke sinetron. Sinetron tersebut bertajuk Tikus dan Kucing Mencari Cinta yang dirilis pada akhir tahun 2006. Di sinetron ini, karakter utamanya diperankan oleh Nagita Slavina dan Raffi Ahmad, di mana keduanya dikisahkan tidak pernah akur, tetapi berakhir saling jatuh cinta. 2. Versi Lain yang Berbeda Tapi Disamakan Terdapat sebuah fabel yang kerap disamakan dengan dongeng lain mengenai permainan strategi antara kucing dan tikus, yaitu yang berjudul Memberi Lonceng pada Kucing atau Lonceng dan Kucing dan Tikus Berkumpul. Kisahnya adalah tentang sekelompok tikus yang tengah berkumpul demi mengatasi ancaman dari seekor kucing. Salah satu tikus mengusulkan untuk memasang lonceng di leher kucing ketika ia tertidur, jadi sewaktu-waktu kucing datang, para tikus bisa mengetahui dan mengantisipasinya. Dongeng ini sering dikaitkan dengan Aesop seorang budak dan penulis dongeng klasik dan disebut berhubungan dengan kisah-kisah pada abad pertengahan. Akan tetapi, konon kisahnya telah tercatat sebelum abad pertengahan dan di luar Aesopik. Baca juga Kisah dari Nusa Tenggara Barat, Kembang Ander Nyawe Beserta Ulasan Lengkapnya yang Menarik tuk Kamu Simak Puas Membaca Cerita Fabel Kucing dan Tikus di Atas? Demikian tadi cerita lengkap mengenai fabel kucing dan tikus beserta fakta menariknya. Semoga kamu mengingat pesan moral yang terselip di dalamnya, serta menjadikannya sebagai pelajaran dalam menjalani kehidupan. Jika kamu ingin tahu fabel keren lainnya yang mengandung pesan-pesan penting, jangan lewatkan artikel-artikel yang kami sediakan. Kami tidak hanya menyediakan artikel fabel, tetapi juga cerita-cerita menarik lain, semisal cerita rakyat hingga kisah para nabi. PenulisArintha AyuArintha Ayu Widyaningrum adalah alumni Sastra Indonesia UNS sekaligus seorang penulis artikel nonfiksi yang juga punya banyak jam terbang menulis fiksi, seperti cerpen dan puisi. Terkadang terobsesi menulis skrip untuk film atau sinema televisi. Punya hobi jalan-jalan di dalam maupun luar negeri. EditorElsa DewintaElsa Dewinta adalah seorang editor di Praktis Media. Wanita yang memiliki passion di dunia content writing ini merupakan lulusan Universitas Sebelas Maret jurusan Public Relations. Baginya, menulis bukanlah bakat, seseorang bisa menjadi penulis hebat karena terbiasa dan mau belajar.
cerita fabel kucing dan tikus beserta strukturnya