CeritaSeks Mama Berawal Meremas Payudara Mama Hingga Bersetubuh - Tanganku juga tidak berhenti meremas payudaranya dan sesekali meraba bibir lubang anusnya dengan sedikit menggelitik kecil, sementara cairan-ciran vagina mama sudah mulai membasahi mengalir ke anusnya akibat Pompa-an dari penisku, Oooohhh.ini enak sekali Mam, lebih dari nikmataarghhhh Mmmaaammm.., aku terus memopa penisku sedalam dalamnya ke vagina Mama, dan akhirnya aku mengangkat Mama dan mendorongnya keatas ku.
Plis Ma, minta air susunya mama! SIAPA YANG tidak kenal Ayap di SMA YPBS Cowok dengan tinggi 175 cm, berat badan 67 kg, berwajah ganteng, rambutnya lurus, tidak lepek, dan selalu berpenampilan menarik ini membuat banyak cewek terpesona lantas jatuh hati.Jika dia berjalan di koridor, nyaris semua pandangan tertuju padanya. Bukan hanya karena ketampanannya mereka terpaku, tapi karena tubuhnya
Search Cerita Jilat Anus Bu Haji. Aku sudah nggak sabar lagi Semenjak saat itu keinginan yang terpendam dalam diriku selalu menyeruak Kukatakan aku mendapat inspirasi dari sana mata ini tak bisa rasanya untuk terpejam membayang kan wajah mbak Anun yang cantik,dengan buah dadanya yang membusung yang ingin rasanya aku selalu meremas buah dada tersebut Malam itu juga kutunjukan semua cerita dan
CeritaSeks: Via si Ibu Muda Part 1. Siang itu Via hanya bersantai dirumahnya, ia duduk didepan rumah sambil minum es. Via hidup disebuah rumah, bersama dua anaknya, juga suami barunya. Via sudah pernah menikah, namun bercerai, tak lama ia juga menikah lagi. Satu anaknya yang masih sd yang lahir dari pernikahan pertama, dan satu balita yang
NamakuAngga. Umurku 1X tahun dan sekarang duduk di kelas XX. Aku anak pertama dari dua bersaudara. Adik kecilku yang cantik, Shita, masih berumur 1 tahun dan masih menyusui. Sering aku mendapatkan kesempatan melihat Shita menyusu pada buah dada Mamaku yang indah. Mamaku bernama Rahayu, umurnya 35 tahun.
Vay Tiền Online Chuyển Khoản Ngay. Namaku Dio, umurku saat ini16 tahun dan telah duduk dikelas 1 SMA. Aku seorang laki-laki yang biasa-biasa saja dan tidak terlalu populer dikalangan para gadis. Aku mempunyai nafsu seks yang cukup tinggi tapi tentunya hanya bisa aku tuntaskan dengan onani sambil menonton film dewasa, menyedihkan. Aku anak pertama dari keluargaku, adekku Sonya baru saja lahir5 bulan yang lalu dan masih dalam tahap pemberian asi yang rutin oleh ibuku. Kadang setiap ada kesempatan, aku dapat melihat payudara ibuku yang sedang asik menyusui adikku yang masih bayi. Ibuku bernama Risa masih berumur33 tahun karena ibuku menikah muda waktu umurnya masih 17 tahun, sedangkan ayahku saat ini berusia 41tahun berbeda 8 tahun dari ibuku dan sedang sibuk-sibuknya dengan proyeknya sehingga kadang pulang larut malam atau bahkan tidak pulang karena ada kerjaan di luar kota. Awalnya tidak ada perasaan apapun melihat ibuku yang sedang menyusui, namun sejak aku menonton film ataupun cerita porno tentang hubungan sedarah ibu dan anak, aku mulai tertarik memperhatikan payudara ibuku yang putih mengkal penuh susu kadang aku mulai berani beronani sambil membayangkan tubuh dan payudara demi hari nafsuku semakin tinggi saja, intensitas onaniku semakin sering dan tentunya yang menjadi target onaniku adalah ibu kandungku sendiri. Setiap ibu menyusui adikku, aku selalu berusaha mencari kesempatan supaya mendapatkan posisi yang pas melihat ibuku yang sedang menyusui, baik ketika sedang menonton tv atau saat dikamarnya. Awalnya tidak ada kecurigaan apapun terhadapku tapi lama kelamaan ibu mulai risih juga dengan kehadiranku setiap menyusui kenapa sih liatin mama terus? katanya padaku sambil matanya melihat kearahku yang sedang asik memperhatikan eh gak ada apa-apa kok mah.. kataku Tapi kok liatin mama terus sih? Cemburu ya sama adikmu? kata mama menggodaku. Kalau kamu mau susu bikin aja tuh di dapur, masih ada kok susu Prenag*n mama dulu katanya menggoda mama becanda nih, masa Dio disuruh minum susu ibu hamil sih ma kataku pura-pura ngambek, mamaku tertawa karenanya sehingga dadanya berguncang bahkan terlepas dari kuluman adikku sehingga memperlihatkan putingnya yang coklat kamu sih, lagian kamu ngapain sih liatin mama nyusuin adekmu? tanya mamaku lagi.
Hari itu Antok sudah sibuk mengurus kamarnya yang satu lagi. Dari pagi ia terus mengurus kamar itu sampai kemudian sudah layak digunakan. "Dias...", "oh iya om...", "udah selesai ini, kamu pindahin aja barang barang kamu ya...", "ooh iya om..." Segera Dias memindahkan barang barangnya itu. Akhirnya dias punya kamar sendiri. "gimana dias? seneng gak udah punya kamar sendiri?", "seneng om, makasih loh om...", "hehe iya... iya udah aku keluar dulu ya Dias... nanti kalau ada tamu kamu kasih seadanya aja ya...", "ooh iya om..." Antok ganti baju sebentar, setelah itu pergi keluar. Tampaknya Antok hendak mengurus kepentingan Dias. Dias meneruskan saja menata barang barangnya, juga memasukan pakaiannya ke dalam lemari. Tak lama memang ada seseorang mengetuk pintu depan, Dias segera menemuinya. "Permisi...wah...", "iya pak... silahkan masuk..." tanpa bertanya sudah disuruh masuk saja pria tamu itu. Dias mempersilahkan pria itu duduk diruang tamu. "wah... ini pasti Dias ya...", "iya pak betul...", "oh iya... saya RT daerah sini... tadi mas Antok yang suruh saya kesini", "ooh iya pak RT...", "ini Dias, ada... berkas sedikit yang perlu diisi, kan kamu mau tinggal disini sementara toh..", "oh iya pak, sebentar..." Dias pun segera mengisi berkas yang diberikan oleh pak RT. Pak RT geleng geleng saja, ia tak pernah tau kalau Antok punya saudara yang cantik dan begitu kali itu juga memakai tanktop dan celana pendeknya, yang membuat pak Rt makin senang melihat cewek itu. "Dias ini... saudaranya mas Antok ya...", "iya pak, saudara jauh gitu... gimana ya jelasinnya...", "ndak usah dijelasin deh Dias, lanjut aja itu ngisinya...", "hmm iya pak..." DIas pun lanjut mengisi berkas. Pak RT tak lupa untuk melihat buah dada besar milik Dias yang kini menggantung ditahan tanktop itu, karena memang Dias merunduk saat menulis. Pak RT jadinya membandingkan Dias dengan istrinya, ia ingat jelas buah dada istrinya baru sebesar itu setelah sudah punya anak. "sudah semua Dias?", "sudah ini pak", "hehe iya iya...", "oh maaf pak Rt, saya bikinin minum dulu ya...", "aduh gak usah repot repot Dias..." Dias pergi untuk mengambilkan minuman. Dias hanya menemukan air putih saja yang tersedia, kemudian ia baru ingat pagi pagi sekali tadi ia diminta untuk mengisi susu kedalam botol atas perintah Antok. Dias pun memeriksa botol berisi susu itu didalam kulkas, namun ternyata tinggal sedikit. Tentu dias kemudian memutuskan untuk mengambil gelas, lalu ia keluarkan toket besarnya dari tanktop, kemudian sibuk memerah buah dadanya itu untuk mendapatkan susu untuk mengisi gelas."bikin apa Dias?" Pak RT yang kepo itu jadinya pergi menemui Dias didapur. "eh...pak RT...ini..." Pak RT melotot melihat Dias yang sibuk memerah toket besarnya untuk mendapatkan air susu. "ooh... lagi sibuk itu toh...", "i...iya pak..." Dias jadi agak malu, pak RT berusaha bersikap biasa meski ia kini malah mendekati Dias. "istri saya dirumah juga biasanya begini kok...", "ooh gitu ya pak... jadi pak Rt udah biasa minum susu istrinya pak rt ya...", "iya... kan susunya perempuan sama semua..." Pak RT hanya ingin meyakinkan Dias agar tetap memerah toketnya. "hmm gitu ya pak... eh ini pak RT..." Gelas sudah terisi meski tak sampai penuh. "oh iya Dias...hm..." pak Rt menerima dengan senang hati, lalu ia minum susu digelas itu dengan segera, sampai habis, pak RT tak mengungkapkan kegembiraanya karena minum susu yang sangat enak itu. "mm...gimana pak...", "hmm... iya sama kayak susu biasanya...", "hmm... oh iya pak RT... itu..", "kenapa Dias?" Dias mengajak ngobrol pak RT, tapi cewek itu tidak menyimpan toketnya lagi kedalam tanktop, tentu membuat pria didepannya itu senang. "kata om Antok, saya disuruh usaha jual susu aja, tapi...", "wah bagus itu... disini kan jarang yang jualan susu...", "beneran itu pak?", "iya... tinggal Diasnya aja rutin sering sering siapin susunya aja... pasti juga banyak yang mau beli...", "hmm gitu ya pak... ahn...pak Rt..." pak Rt yang tertarik itu jadinya tangannya jadi nakal dan memegang buah dada besar milik Dias itu. "dada kamu juga lebih besar dari punya istri saya loh... pasti juga susunya bisa keluar banyak...", "mmh... iya sepertinya...ngh.. emang banyak sih pak...", "nah kan... Dias, boleh nggak aku minta susunya lagi?", "hmm.. boleh kok pak...aahn...ngh.." pak Rt setelah dipersilahkan tentu langsung mulutnya melesat menempel diputing susu Dias, diemut dan disedotnya dengan nikmat, senangnya pak RT bisa nyusu langsung dari sumbernya. "mmh...sluurp...ah..mm..." Dias bersender di meja dapur itu, karena ternyata pak RT jadi ganas, toket besar Dias digrayangi dan terus diremas, dua puting susu Dias juga bergantian dikecup dan disedot pak Rt. "mmh...ah...pak Rt...", "..sluurp...ah... iya dias...", "kira kira... saya jual susunya gimana ya pak...ngh...", "sluurp..ah... hmm gimana ya? mending ngobrol sambil duduk aja dulu yuk...", "ooh iya pak..." Dias diajak pindah keruang tengah, cewek itu diajak duduk santai diatas karpet. tapi meski sudah duduk pak RT masih sibuk menikmati toket besar Dias itu, tak lupa pak Rt mencopot tanktop dias juga. "ditaruh botol atau plastik juga bisa Dias..", "hmm... terus kalau... harganya pak...ngh..", "mmh... sluurp..mmh...aah... kalau harga dipikir nanti aja", "hmm gitu ya pak..ngh...ngh... pak RT..." pak Rt mengambil wadah lalu ditaruh didepan Dias, lalu ia kini memutuskan pergi kebelakang Dias, ia pegangi toket besar milik cewek itu. "Dias biasanya kalau merah susunya gini ya?", "ngh...ah... iya gitu... juga bisa pak..ngh...", "hmm... biasanya juga gini kalau lagi bantuin istriku..." Dias jadi mendengarkan pak rt terus dan membiarkan toketnya diperah, karena ia terbujuk kalimat pria itu. "hmm... pak rt... dirumah... biasanya...ahn...", "hehe... dirumah susunya juga buat anak anakku...", "ooh... ngh...ah...", "kan susu bagus buat anak anak, buat orang dewasa juga...hehe..." Pak Rt makin asyik saja, ia pijit toket besar Dias itu, dari pangkal sampai keujung diurut terus. Susu yang keluar dari puting kenyal Dias itu terus menetes mengisi wadah. "aah...nngh...nnh...", "Dias, coba agak nunduk deh...", "hmh... begini pak...", "iya, hehe..." Dias menurut dan merunduk, ia jadinya malah nungging juga. pak rt yang tak tahan lagi itu menyempatkan membuka celana untuk membiarkan penis tegaknya bersiap. "pak Rt...kok itu...mmgh...", "Dias tau enggak, bisa loh gak perlu kamu perah, susu kamu bisa keluar terus..." pak RT bicara sambil sibuk membuka celana pendek dias itu. "hmm, kayaknya aku pernah itu pak...", "nah pas gimana itu dias?", "itu kalau ndak salah waktu...aah...pak rt...itu..." Dias baru sadar ia sudah telanjang karena celananya dicopot pak rt, lalu juga ada sesuatu yang menempel dibibir vaginanya. "iya pas sambil begini kan Dias...ngh..ouh.." pak Rt segera saja mendorongkan penisnya itu, sleeb, masuk kedalam memek hangat Dias. "aah...aah...pak rt...jangan... itu...", "uuh... loh biar kamu tau... habis ini kamu gak perlu repot repot pasti susu kamu keluar terus...", "tapi...pak...aahn..." tadi memang baru masuk sedikit, namun pak rt segera mendorong batang tegaknya lebih dalam lagi, sleeb, Dias sampai mengerang saat memeknya kini benar benar sesak diisi penis pak Rt. "hehe..oh..mh... liat Dias...itu.." pak Rt kini menahan tubuh montok Dias, toket besar milik cewek itu dibiarkan menggantung. Dan benar saja kini puting susu menonjol milik Dias itu tak perlu lagi dipencet pencet atau disedot, karena susu mengalir keluar dengan intensif. "aah...ngh...ouh..." Dias tau benar memang kini susunya bisa mengalir menetes sendiri kedalam wadah, tapi Dias juga harus sibuk merasakan memeknya yang dientot pak RT. " biar gak muncrat kemana mana... dipegangin juga ini dada kamu...oh..." pak RT kini memegang toket besar Dias agar tak bergoyang terus, dan susu yang menetes bisa jatuh kewadah dan tak membasahi karpet. Entah berapa lama Dias harus menahan tubuhnya dirangsang oleh pak Rt itu, toket besar milik janda muda itu juga tak berhenti meneteskan susu."aahn...ah..mh...", "wah...dias...hehe..mh..." Pak Rt harus menarik keluar penisnya saat mendapati Dias klimaks dan cairan kewanitaan mengalir dari memek cewek itu. "nngh...ah...uuh.. ", "nah gimana dias.. tuh keluarnya banyak ya.." wadah itu sampai hampir penuh oleh susu. "ngh...iya pak RT...pak Rt... jangan...aku..mmgh..." pak Rt berpindah kini ada didepan dias, malah ia langsung medorong batang tegaknya kedalam mulut dias yang masih menungging itu. "wah... dari depan juga bisa loh dias... ayo kamu pegang dada kamu tuh..", "hghmm...mmgh..nngh..." Dias tak bisa bercakap, mulutnya penuh diisi penis pak RT. Dias menurut saja jadinya, ia pegang toket besarnya itu agar tak bergoyang hebat. Dias menutup matanya saja, ia lebih baik tak melihat apa yang terjadi, tinggal ia rasakan saja. memang kini pak Rt tak berhenti menggerakan penisnya maju mundur dimulut dias itu. DIas juga masih merasakan susunya menetes terus, memeknya juga meneteskan sisa sisa cairan kewanitaanya tadi. Pak Rt tak mau berhenti beraksi, sudah lama juga ia tidak ngeseks. "ngh...ooh... luar biasa memang Dias ya... auh... " pak Rt tampak sudah tak tahan, croot crot, mulut Dias diisi sperma dari penis pak Rt itu. "nngh...mmgh..mmh.." Pak RT menarik penisnya keluar, lalu kemudian ia pegangi tubuh Dias agar kembali duduk. "jangan dimuntahin dias... diminum aja..", "mmh..gleeg...mmh...uhuk...ngh...ahn.." DIas menelan sperma dimulutnya itu. "itu tadi... harus diminum... biar susunya Dias nanti makin banyak yang keluar, juga makin enak..hehe...", "mmh...ah...ngh...iya pak rt...uh..." Dias mengiyakan saja, mudah ia percaya pada pak RT, apa lagi karena kini pikirannya puyeng habis dientot oleh pak RT. Pak Rt membenahi pakaiannya, Dias juga pergi kekamar mandi mengurus tubuhnya, setelah itu ia sudah berpakaian lagi saat menemui pak RT diruang tamu. "Dias, aku bawa ya berkasnya, sama minta susunya juga ya..." DIas melihat pak rt sudah menyimpan susu didalam wadah plastik kecil. "ooh iya pak Rt...", "makasih ya Dias...hehe..." pak RT pulang dengan senang hati. Dias kemudian pergi untuk menyimpan susunya diwadah tadi kedalam botol. Setelah itu Dias harus mengurus karpet ruangt tengah yang basah dibeberapa sudut saja. "Dias...", "eh, om antok..." Antok tampak baru saja tiba...", "pak Rt tadi dari sini?", "iya... tadi habis...", "hmm? wah wah... pak rt ya..." Antok tak perlu diberitahu sudah faham, karena tampak Dias agak lemas, juga Antok bisa melihat botol yang sudah terisi susu banyak itu. "iya tadi pak RT bantuin mikir soal... jualan susu itu om...", "ooh gitu, gimana tadi?" Antok bertanya, meski hasilnya ia harus menahan tawa atas penjelasan Dias. "...gitu om, gimana ya?", "kalau gitu besok aku beli peralatannya deh buat nyimpan susunya ya...", "hmm iya om...", "nah itu banyak susunya di botol...", "iya ini om...", "kira kira... masih bisa keluar lagi gak Dias?", "gak tau ini om...", "hmm mending dicek lagi, ayo kekamar kamu ya...", "iya om Antok..." Dias kemudian diajak pergi kekamarnya. Antok meski pagi pagi sekali tadi sudah nyusu, kini ia mau lagi. meski awalnya Antok membantu Dias menuntaskan memerah susunya dihari itu, tak lupa Antok untuk mencicipi sebentar, juga tak lupa untuk ngeseks juga dengan saudara jauhnya setelah beberapa hari berlalu, akhirnya bisa mulai menjual susunya. Memang seperti susu pada umumnya ia jual dalam plastik. Antok biasanya menjualkannya kesekolah terdekat. "Dias...", "iya om Antok..." Dias muncul menemui Antok yang baru datang. "udah habis loh susunya..", "wah, beneran om?", "iya... diborong anak anak sekolah tadi", "syukur deh kalau begitu...", "nih uangnya...", "aduh... om Antok bawa aja deh...", "loh kan itu juga susu kamu Dias..", "iya gak papa kok om... kan yang lebih butuh om Antok...", "iya udah biar aku simpen ya uangnya...", "iya om...", "ini kamu lagi ngapain Dias?", "habis nyetok susu om, ini mau lanjut lagi...", "ooh iya udah ayo om bantuin..." Dias pun kembali memerah susunya untuk disiapkan dijual lagi nanti. Antok senang saja, sembari ia kerja, sesekali ia tinggal menjual susu dari Dias itu sebagai uang tambahan. Hari hari selanjutnya pun juga begitu, bahkan Antok melihat sepertinya peminat susu Dias makin banyak saja. Tapi Antok tak mau menambah stok, ia juga tak mau kehabisan susu segar Dias itu. "... kalau minggu libur aja dulu ya Dias...", "hmm iya udah om...", "aku keluar dulu ya DIas..." Antok kali itu pergi meninggalkan Dias. Dias kali itu bersantai saja dirumah. Dias kemudian baru sadar sepertinya buah dadanya itu jadi makin besar saja, ia pikir pasti air susunya bisa keluar lebih banyak lagi. Tak lama kemudian, terdengar pintu depan diketuk, Dias pergi untuk membukanya. "permisi...", "oh iya adek adek..." kali itu muncul beberapa bocah yang tampak kaget melihat Dias yang mempesona itu. "wah... permisi mbak... mau beli susu...", "hmm? beli susu?", "iya... kata om Antok kalau minggu gak jual jadi suruh kerumah ini gitu..." ,"ooh gitu ya... hmm masuk dulu aja dek..." Bocah bocah itu senang disuruh masuk kerumah. mereka duduk saja diruang tamu, menunggu Dias muncul lagi. Dias baru muncul membawa satu botol susu saja. "ini dek...", "oh iya mbak... cuma ini mbak ya?", "iya...", "ooh iya udah..." tanpa banyak ramai bocah bocah itu bergantian menghabiskan susu sebotol itu. Dias melihat saja, seperti bocah bocah itu memang suka sekali dengan susunya. "adek adek... kalian suka banget ya sama susunya?", "iya mbak... enak banget... gak kayak susu biasanya...", "hmm gitu ya...", "iya mbak... oh iya mbak namanya siapa?", "ooh aku Dias...", "ooh mbak Dias..." bocah bocah itu memang jadi semakin haus saja meski sudah meneguk susu, karena mereka melihat buah dada Dias yang begitu besar tersimpan dalam kaos. "hmm... kalian masih mau susu lagi?", "iya mbak... oi mana uang kalian..." bocah bocah itu kemudian mengeluarkan semua uang mereka dan ditaruh dimeja. "wah banyak sekali...", "iya mbak, kami pengen banget minum susu lagi...", "hmm... sini kedalam dulu...", "iya mbak..." mereka ikut saja keruang tengah bersama dias. mereka duduk dikarpet sambil berharap diberikan suguhan susu lagi, namun bocah bocah itu kaget karena mereka mendapat yang lebih istimewa, Dias tiba tiba sudah melepas kaosnya dan membiarkan toket besarnya terpampang didepan bocah bocah itu. "wah mbak Dias...", "bentar ya dek... soalnya susunya masih didalem ini belum dikeluarin..." tak percaya bocah bocah itu ternyata susu yang mereka suka berasal dari buah dada besar milik Dias. "oh dari situ ya mbak...", "iya hari ini belum dikeluarin..." Dias memegang toket besarnya itu, membuat bocah bocah didepanya merasakan tenggorokan mereka kering seketika. "wah... biar kami bantu keluarin mbak...", "ooh gitu...", "iya... gimana nih mbak...", "hmm... mending kalian langsung hisap aja dari sini yah..." Dias menunjuk kearah puting susunya, bocah bocah itu nafsunya meningkat seketika. "ooh iya mbak...umm..mmh.." sekejap melesat satu bocah mendekat lalu ia tempelkan mulutnya diputing kenyal Dias itu, "nngh..ah... ", "wah...umm... sluurpp... tinggal disedot aja kan mbak...", "iya tinggal disedot aja...uuh... kalian gantian aja yah...", "iya mbak..wah..." dua puting susu Dias kini sudah diemut bocah bocah itu. Pertama mereka agak kesulitan, pertama mereka jilat dan dikenyot kenyot, baru disedot dan keluar susunya, lalu bocah bocah itu sudah fasih saja cara nyedot susu langsung dari sumbernya. Dias senang senang saja melihat ia bisa menyusui bocah bocah itu, ia jadi ingat saat dulu menyusui bayinya. "mmh...sluuurp...mm...uhuk...ngh...", "pelan pelan aja dek minum susunya ya...ngh.." DIas kemudian merasakan susu membasahi tubuhnya itu, lalu ia memutuskan melepas celananya juga agar tidak basah. "wah...mbak Dias...", "kenapa dek..ahn..", "gak papa mbak... hmm..." Tau Dias sudah telanjang, bocah bocah itu malah ikutan melepas pakaian, terlihat penis penis kecil mereka sudah tegang. "mbak Dias... gak capek begitu... apa gak tiduran aja?", "hmm iya juga ya... bentar dek... kekamar dulu aja...", "wah iya bener mbak..." dengan senang hati bocah bocah itu ikut dias kekamarnya. sampai sana dias tiduran dikasur, langsung bocah bocah tadi menyusul, mereka tangkap toket besar Dias itu, mereka remas remas kuat, puting susu Dias juga sudah langsung disantap mulut mulut mereka, disedotnya susu yang keluar, sluurp... terus disedot bergantian. "hehe...hmm..." ada juga bocah yang kini sibuk mengelus tubuh montok Dias itu, bahkan ada yang sudah berani mengelus selangkangan Dias itu. "nngh...ah dek... itu..." Dias merasakan ada yang masuk kedalam lubang vaginanya, terasa seperti jari tangan, jadi ia biarkan saja, karena memang bila memeknya diganggu biasanya Dias bisa memproduksi susu lebih cepat dan lebih baik. "wah... uhh..." namun memang sebenarnya yang masuk kememek Dias itu adalah penis salah satu bocah itu. "hmm...ooh... kamu gak pengen... minum susu lagi?", "nanti aja mbak... ini lagi pengen masukin sini... boleh kan mbak...", "uuh iya gak papa...tapi jangan lama... gantian aja...aahn...", "iya mbak...wah..." bocah bocah itu jadi senang bisa juga bergantian mencoba memasukan penis mereka di memek hangat Dias itu. "sluurp...aah..mmh...aduh..uh..." Croot crot, ada yang sudah klimaks saja habis asyik nyusu terus, "nngh...dek itu...aahn..." Croot crot, memek Dias juga disemprot cairan dari penis bocah bocah itu. Dias tak mempermasalahkan hal itu, karena beberapa hari itu Dias juga membiarkan memeknya diisi sperma oleh Antok, dan antok mengatakan tidak apa apa karena Dias sudah dibelikan obat khusus. "m...maaf mbak... gak kuat...", "iya gak papa...ngh..auh.." Crot croot, disemprot lagi tubuh Dias dengan cairan lengket. bocah bocah itu cepat saja sudah klimaks, memang baru awal pertama aksi menikmati tubuh wanita. Setelah puas minum susu, bocah bocah itu juga lemas habis klimaks. "mbak Dias... makasih...", "kalian mau pulang?", "iya mbak...", "iya udah... tapi jangan kasih tau yang lainnya ya... nanti kalian gak dapet jatah susu pas hari minggu loh...", "hmm iya mbak Dias siap..." bocah bocah itu berpakaian lalu bergegas pulang. Dias sempat istirahat sebentar, lalu ia geleng geleng keheranan, bagaimana ia harus mengurus kamarnya yang basah semua itu. "Dias...", "iya om Antok?", "kamu habis ngapain?", "habis bersih bersih kamar...", "ooh, udah ayo makan dulu nih aku beliin dari luar", "ooh iya udah om..." saat Dias baru selesai mengurus kamar, Antok sudah kembali membawa makanan. Mereka segera makan bersama saja. "...tadi ada anak anak kesini om", "ooh, beli susu kamu?", "iya... sampe habis semua...", "wah... kalau gitu gak aku bolehin aja deh kalau minggu beli", "hmm iya, makasih om Antok", "iya Dias...hehe..." Dias masih akan melanjutkan hari harinya dirumah Antok berjualan susu
WebCerita Bokep Indonesia – Cerita Bergambar Sedarah Nafsu Karena Lihat Puting Susu Ibuku Namaku Dio, umurku saat ini 16 tahun dan telah duduk dikelas 1 SMA. Aku. Web“klo kamu mau kamu boleh sambil peras-peras susu Mama”. tanpa pikir panjang aku mulai memeras susu Mama. “Ton, di ranjang yuk, klo sambil berdiri gini ga bebas ngulumnya”.. WebDia masih tertidur lelap saat aku menyentuh susunya. Ibu Lala sekarang tidur dengan tanktop putih yang sangat memperlihatkan susunya yg gede. Aku menyentuh lagi. WebCerita Sex – setelah sebelumnya ada kisah Gairah Seks Istri Teman Lamaku Yang Menggoda, kini ada cerita Anakku Minta Susu, Aku Nafsu Minta Dientot. selamat. Cerita Dewasa Susu Ibu, GENJOOD IBU MUDA YANG SEDANG MENYUSUI BIAR ASINYA LANCAR KISAH NYATA, MB, 1124, 18,158, Langit Cerita, 2022-02-20T1300 3, 15 Susu Ibu Menyusui untuk Penuhi Nutrisi Saat Menyusui Updaetd 2022, 1000 x 1000, jpeg, susu menyusui nutrisi kebutuhan memenuhi bukalapak selama, 20, cerita-dewasa-susu-ibu, KAMPION Webudah ketinggalan jaman dan ibu pengen bikin mini market di depan lagian jugakan ibu sekarang sendiri jadi gak butuh kamar banyak “mandi udah makan juga udah kamu. WebDias pergi untuk mengambilkan minuman. Dias hanya menemukan air putih saja yang tersedia, kemudian ia baru ingat pagi pagi sekali tadi ia diminta untuk mengisi susu. WebPuting susunya yang tinggi dan mulai mengeras begitu menggelitik telapak tanganku. Segera kuelus-elus puting susu yang indah itu dengan telapak tanganku. Kepala Mbak. WebNih guys kali ini akan mengulas tentang Cerita Dewasa Sensasi Ngentot Dengan Ibu Guru Di Depan Kelas, yang tak kalah serunya dengan kumpulan cerita-cerita. Web“buu..coba ibu menungging sambil berpegangan di bak mandi dan kaki ibu diangkat satu diatas closet” perintahku dan ibu menurutinya. Dengan posisi nungging kumasukkan. WebCerita Bokep - Ngaceng, Tante Linda Ganas dan Haus Sex Mataku sungguh susah untuk memejamkam amta karena masih terbayang tubuh mba Linda yang seksi dan amoy. WebCerita Dewasa Dengan Wanita Berkerudung. Aku tinggal di rumah kost2 an istilahnya rumah berdempet2an neh ada tetanggaku yg bernama Ibu Kinah, berjilbab umurnya. Webbocah sd itu senang sekali, kini tangan mungilnya mencoba memegang toket besar Efni itu, ia elus sebisanya karena ia tak mampu memegang toket besar itu seluruhnya. puting. WebCerita Sex – Ibu Rumah Tangga Ketagihan Selingkuh, Aku tinggal di kompleks perumahan elit di Yogyakarta. Suamiku termasuk orang yang selalu sibuk. Sebagai Pegawai Negeri. Berita GENJOOD IBU MUDA YANG SEDANG MENYUSUI BIAR ASINYA LANCAR KISAH NYATA sedang viral Source CERITA DEWASA ANAK ANGKAT SANDRA DIAM2 JUGA PENGEN NNEN Source tentang Cerita Dewasa Susu Ibu terkiniYang penasaran asal ceritanya, tonton part 1 lalu tonton juga part 2 - Kisah seorang cowok yang bertemu dengan ibu muda yang sedang menyusui, ibu muda itu punya masalah karena asinya tidak lancar, ap yang dilakukan laki laki itu? tonton sampai akhir"Makasih ya, aku duluan ke rumah, kasian si dede nungguin" Susan berkemas dan hendak turun " Tidak kasihan sama aku!" "Ini siksaan namanya kalau ngegantung begini" Gue memegang tangan Susan melarangnya turun dulu, gue sudah sangat 'tinggi' masa ditinggal begitu sajaSusan menoleh dengan senyum paham, dia pun mengangguk sambil pindah ke bangku tengah, mungkin biar lebih luas dan leluasa saat eksekusi kemolekannyaDi remang malam, disudut komplek dekat rumahnya Susan, kembali kita mengulang kejadian waktu itu, Susan memberikan perlawanan, dia memang masih kesepian ADS HERE !!!
Sebelum melanjutkan Cerita ini saya ingin bercerita sedikit tentang reaksi saya melihat ibu menyusui, Entah kenapa setiap melihat ibu menyusui saya jadi kepengen ikut nyusu, dan akhirnya keinginan itupun terwujud.? Hampir tiap sore beberapa minggu ini, kegemaraanku untuk bersepeda ke lingkungan tempat tinggalku muncul kembali. Kesehatan memang salah satu alasan kenapa hal ini sering aku lakukan sekarang, namun ada alasan lain yang kemudian menjadi alasan utamaku yaitu seorang cewek atau lebih tepatnya seorang ibu Rumah tangga/tante di salah satu daerahku. Mbak Dewi, begitulah aku sering memanggilnya. Perawakan dengan tinggi 168 cm, berwajah khas orang kota gudeg dan padat berisi khas seorang ibu-ibu muda jaman sekarang. Aku, Dana, seorang mahasiswa tingkat akhir di salah satu perguruan tinggi ternama di Indo. Langsung aja Ceritanya ya ? Saat aku bersepeda, aku selalu bertemu dengan mbak dewi, dia selalu menggendong anaknya yang masih berumur 2 tahun di sebuah SD dekat rumahku sambil menyuapi makanan ke anaknya. Dan sering pula aku memergoki mbak Dewi sedang menyusui anaknya tersebut, pemandangan itulah yang membuat saya sangat betah untuk melihatnya. Mbak Dewi tanpa malu-malu menyusui anaknya di tempat umum dan dilihat olehku. Sering pas aku melihat prosesi tersebut, dia malah tersenyum kepadaku. ”Wah ada tanda-tanda sesuatu ini” pikirku Dasar otak ngeres, yang dipikir pasti yang itu-itu aja..hehe Malah kadang aku ngerasa dia sengaja memamerkan payudaranya kepadaku, yaitu waktu menyusui kadang dia membuka hampir separuh kancing bajunya sehingga telihat dua buah dadanya yang mengkal itu. Dan setelah beberapa lama aku baru tahu kalo ukurannya 34C. BH yang dia pakai tiap hari selalu membuatku merasa bahwa payudaranya semakin hari semakin merangsang saja. Kadang hitam, pink, merah, biru, ungu dan yang paling aku suka yaitu bentuk BH yang mempunyai renda. Hot banget rasanya. Suatu ketika, aku beranikan diri untuk berbincang dengannya. Hari itu dia sedang memakai baju seperti baju tidur berwarna biru laut dengan rok longgar berwarna putih. Masih kayak anak muda aja deh walau umurnya telah menginjak kepala 3. ”apa kabar mbak??lagi asyik ngapain ne??” tanyaku ”ini dek, biasa nyuapin Didi sambil jalan-jalan” ”sekalian nyari udara segar sore hari”lanjutnya.. ”wah sehat banget keliatannya mbak anaknya, pasti makannya banyak ya?” ”ga juga si Dan, Cuma nyusunya itu loh, kenceng banget.”timpalnya Otakku yang ngeres langsung de mengarah ke hal yang iya iya… ”wah susu yang mana ne mbak??” tanyaku sambil tersenyum mupeng. “ya susu botol dan susu ini.”sambil dia memegang payudaranya sendiri. “Glek, wah mau dong mbak minta susunya, biar aku juga sehat.” Hehehe sambil cengenges2an….. “wah susu yang mana ne dan, klo susu botol kan ga mungkin toh kamu uda besar.” ”jangan-jangan yang ini ya??” sambil senyum juga mbak Dewi ini Wuiih…berani juga ne mbak Dewi, langsung aja de gue jawabh dengan ketawa juga ”emang bole ya mbak??” Tiba-tiba si Didi merengek dan minta susu ke Ibunya..” bentar ya Dan, Didi minta tetek ni.” sambil dia buka kancing baju 3 biji dan ngeluarin kedua teteknya yang masih terbungkus BH warna hitam berenda pucuk dicinta ulam pun tiba, akirnya bisa ngeliat dari dekat prosesi ini. Tetek mbak Dewi sangat indah ternyata, apalagi BH yang dipakai sangat kontras dengan kulitnya yang kuning langsat dan yang paling aku sukai ”BHnya berenda cuy”….yes yes yes Begitu teteknya terbuka satu, langsung de si Didi menyerobotnya dengan cepat dan menghisap dengan kencang. ”pelan-pelan sayang, nanti tersedak lho” sambil mbak Dewi mengocok-ngocok teteknya yang sudah dikenyot anaknya itu. Wah jadi mupeng ne, putingnya yang coklat dan agak besar sempat terlihat sekilas oleh mataku. ”Dedek yang dibawah sudah mulai berontak ne, gawat” batinku Waktu itu kami berada di pinggir lapangan sebuah SD, tepatnya di tempat duduk di luar kelas yang terletak dipojokan gedung. Mbak dewi tiba-tiba meminta anaknya untuk berganti posisi agar anaknya mengenyot tetek yang satunya. uda abis mungkin yang kiri?? Tetek yang uda selesai diisep anaknya dibiarkan menggantung bebas, ”Duh otong uda ga kuat ne, uda berdiri tegak didalam celana dan membuat aku jadi salting. Mbak dewi ternyata melihat gelagat anehku ini. ”Kamu kenapa Dan??” tanyanya Dengan terkaget aku menjawab “anu..emm..eh ngga papa kok mbak.” “jangan bohong kamu Dan, kamu pengen ya??” Duh makin tegang aja dengan pertanyaan seperti ini. Tapi karena amin telah mengalahkan iman maka akupun jawab ”emangnya bole ya mbak? Nanti ada yang marah?” ”ya asal ga rebutan sama Didi ya ga papa.” Wah bener-bener beruntung ne hari ini….”maksudnya Mbak?”sok sok belagak bego ne gue. Sambil memutar-mutar teteknya yang sebelah kiri dia bilang ”ayo sini aja, masih ada satu kok.” ”tapi pelan pelan ya, si Didi mau tidur ni kayaknya” lanjutnya. Langsung aja gua deketin mbak Dewi, pertama-tama gue masih ragu, namun dia terus menarik tanganku untuk menyentuh bukit yang indah itu. ”jangan malu Dan…”sambil menyentuhkan tanganku ke buah dadanya itu.. Ku elus-elus tetek itu dengan lembut, seru juga ya mainin tetek cewek yang menyusui sambil ada anaknya yang sedang netek. ukurannya itu lho, manteb gan!! Waduw kayak threesome aja, tapi yang satu masi anak-anak. Lama kelamaan remesanku terhadap teteknya ternyata membuatnya ON, terus gue beranikan untuk mencium putting yang imut itu. “mas di sebelah sana aja yuk?”dengan menunjuk sebuah pelataran kecil di pojok gedung dengan lokasi agak ke seru juga ne tempatnya.. “ayo mas dilanjut lagi.” Ajaknya “mbak dibuka aja de bajunya, biar lebih leluasa.”pintaku Akirnya dia membuka baju itu dengan mudah karena tinggal beberapa kancing saja yang belum terbuka. Dengan BH yang masih menempel diatas teteknya, aku mulai mengisap, memilin, menjilat dan memainkan dengan lidahku. Tanganya mulai bereaksi terhadapku, menelusurlah tangan kirinya ke selangkanganku. Mulailah dia mengelus dari luar, kemudian tak berapa lama telah masuk ke dalam celana kolorku. Di tempat itu, terdapat sumur dengan sedikit lantai kering berbahan beton yang hangat karena terkena sinar matahari seharian. Dengan perlahan aku rebahkan dia di lantai tersebut dengan Didi masih mengenyot teteknya yang kanan tanpa terusik sedikitpun. Dia memintaku melepas celana dan baju yang kupakai sehingga hanya tertinggal celdam GTman ku yang menempel. Langsung akupun rebahan di samping mbak Dewi sambil saling berciuman. Ganas juga ciumannya, lidah kami saling bertemu, mulut pun beradu sambil tangan kiriku bergerilya di dalam roknya. Bergantian aku mencium bibir dan teteknya itu sambil tangan kiri mengelus gundukan selangkangannya. Tangan kananku tak mau kalah mulai melepas kaitan BH yang masih menempel itu. Mbak Dewi juga makin liar mengelus dedekku dari luar celana dalam, kemudian karena tidak puas dia masuk ke dalam celana dalamku dan mengelus+mengocok dedekku..mantap bener rasanya, namanya juga uda pengalam kali ya? ”Dan, mbak ga bisa bangun ne, jadi tolong bukain celana dalammu ya?” Langsung kubuka celana dalamku sambil berdiri. Kulihat dia tersenyum menatapku, ketika terlepas, menyembullah dedek yang sudah tegang ini. ”gede banget Dan?punya suami mbak aja kalah” Dedek ku masih standar dengan ukuran 17cm, namun gendut dari pangkal ke ujung. ”masak si mbak?”tanyaku.. ”mbak, aku bole minta diemut ga dedeknya?” Sambil senyum dia mengangguk tanda mengiyakan. Aku arahkan dedekku ke mulutnya, dan langsung dijilati pelan-pelan sampai dia menelannya. Tanganku tak mau menganggur, aku raih tetek yang kanan dan dengan sedikit susah payah aku jangkau celana dalamnya yang berwarna hitam berenda pula, kemudian aku lepaskan namun dengan rok yang masih terpakai. Sambil terus menjilat dan mengulum dedekku, aku terkagum melihat vaginanya yang tercukur mulus dengan bibir merah dan sedikit menjulurkan kulitnya keluar, langsung saja aku memposisikan diri membentuk angka 69. dengan perlahan aku menjilat bibir vaginanya, aku julur-julurkan lidah ini kedalamnya secara perlahan. Sengaja aku memancing nafsunya agar terus naik, terlihat dari cara dia mengulum dedekku yang semakin liar. Disedot-sedot dengan kenceng ddedek ini sampai tertelan semuanya, ”wah hebat ne, dedekku sampai bisa ditelan abis” pikirku. Jariku mulai ikut campur dengan lidahku, mulai aku masukkan sedikit ujung telunjukku ke miss V nya dengan terus menjilat, aku ga mau merusak vagina yang indah ini dengan tanganku. Hanya dedekku yang hanya boleh masuk lebih dalam lagi. Lenguhan mbak dewi yang terangsang dengan aksiku terdengar cukup keras, untung daerah tersebut sepi dan jarang dilewati orang. Anaknya, Didi, gak merasa terganggu dengan lenguhan mamanya itu namun tetap tertidur, mungkin ngantuk berat kali??hehehe tanpa terasa vaginanya uda basah banget dan tak berapa lama cairan benih agak putih keluar dari lubang surga tersebut, tubuh mbak Dewi agak terhentak dan mulutnya terasa sedikit menggigit dedekku. ”Pasti dia uda sampai duluan ni?” pikirku dalam hati. Aku hentikan aksiku dan aku cabut juga dedekku dari mulutnya, mbak Dewi terlihat sedikit lemas namun tetap tersenyum penuh gairah terhadapku. Aku sudah sangat terangsang dan pengen memasukkan dedek ini ke sarangnya, begitu juga mbak Dewi yang begitu terangsang melihat dedekku. ”mbak, aku bole masukin ne?”tanyaku Dia hanya mengangguk dan tersenyum padaku. Aku lebarkan pahanya itu, dengan agak menindih aku masukkan sedikit demi sedikit dedekku ini. Aku resapi tiap jengkal kenikmatan surga ini, belum sampai setengah mbak dewi terlihat sedikit meringis. ” Pelan-pelan Dan…agak sesak ne rasanya..” ”Dan…besar sekali punyamu, tapi nikmat banget Dan!” ”terus Dan…..”sambil menggigit bibirnya Setelah masuk seluruhnya, aku genjot dia dengan posisi MOT dan sambil aku push-up mantep banget, rasanya dalem banget dedek ini menusuknya. Mulutku tak mau kalah, mencium dan mengemut teteknya secara bergantian. Hampir 15 menit kami dalam posisi seperti ini, karena sedikit lelah akupun berubah posisi. Aku cabut dengan cepet dedekku, serr sensasinya ruaar biasa. Kemudian aku rebahkan badan ku disampingnya dan miring kekanan, aku angkat kaki kirinya ke atas kemudian dari samping aku masukkan dedekku lagi. BLESSS….dedek ini telah tenggelam lagi kedalam lubang surgawi, aku goyang pelan, sedikit bertenaga dan kenceng…..sambil mulut ini beradu dan tangan kiriku meremas puting tetek sebelah kiri. Lagi asik-asiknya tiba-tiba anaknya terbangun. ”Duh gawat ne?” kataku dalam hati. Namun mbak Dewi langsung mengelus anaknya dan mendekapnya agar tetap diam dan akirnya Didipun tertidur kembali sambil netek. Wah lengkap sudah yang mbak Dewi rasakan, uda yang bawah diganjal ama dedekku, kedua teteknya ada yang ngenyot dan mulut juga bergantian aku lumat. Erangannya semakin kuat hampir menuju puncaknya, akupun merasakan ada sesuatu yang mau menyembur dari ujung dedekku. Semakin ku percepat gerakan dedekku ke dalam vaginanya, semakin liar juga kami berciuman dan semakin ganas tanganku meremas teteknya. Setelah hampir 20 menit dalam posisi tersebut tiba-tiba aku ngerasa uda hampir sampai. ”Mbak aku mau keluar ne..” ”aku juga Dan, bareng ya…”pintanya Aku terus mnggoyangkan dedekku dengan makin cepat, 5 menit kemudian aku sudah tak tahan lagi. ”Mbak….k…k….aku keluarrrrrrr” ”aku juga dek…k..k…” Crot..Crot..Crot…Crot…tumpahlah semua maniku ke dalam banget rasanya, sampai ke ubun-ubun rasa nikmat itu. Tapi walau uda keluar aku tetap membiarkan dedekku di dalam vaginanya. Kami masih saling berpagutan lembut menikmati tiap centi kenikmatan yang telah kami lewati., tanganku juga masih mengelus teteknya, anaknya juga masih mengenyot tetek yang satunya secara perlahan. ”Makasih ya Dan….sensasi ini belum pernah aku dapatkan.” ”sama sama mbak, makasih juga uda diberi kehormatan mencicipi tubuh mbak.” ”udah lama aku pengen ama mbak setiap kulihat mbak neteki disini” ”nakal kamu ya Dan!!” ”mbak juga sengaja si ngeluarin tetek kok sampe dua duanya. Hehehehe” Aku cabut dedekku, ”Ploop..” bunyinya. Setelah itu aku bangun dan memakai semua bajuku, aku kenakan lagi celana dalam mbak Dewi sambil aku berikan kecupan kecil di bibir vaginanya. ”uhh…..”lenguh mbak Dewi. Diapun mengaitkan Bhnya tanpa memakai dulu karena Didi masih netek. Kamipun masih berbincang, dan aku masih merasa pengen menghisap teteknya. Mbak Dewi mempersilahkan aku untuk tetap mencium teteknya…sampai menjelang senja ak Category SEDARAH Tags cerita dewasa, Cerita Ngentto, Cerita Panas, Cerita Porno, cerita sedarah
cerita dewasa susu ibu